SMK Kes. Bhakti Kencana Garut

Teknologi Laboratorium Medis H.E.B.A.T.

Rabu, 08 Mei 2019

MIKROSKOP (Komponen, Penggunaan, dan Pemeliharaan)


MIKROSKOP

A.    Definisi Mikroskop

Mikroskop adalah salah satu peralatan laboratorium yang dapat digunakan untuk membantu melihat dan mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikro atau renik) yang tidak bisa dilihat oleh mata secara langsung. Mikroskop dapat memperbesar bayangan objek mikro tersebut hingga berkali kali lipat. Bayangan objek dapat diperbesar mulai dari 5 kali, 10 kali, 40 kali, 100 kali bahkan sampai perbesaran akan lebih meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.
Dalam bidang teknologi laboratorium medis mikroskop merupakan salah satu peralatan laboratorium yang sangat penting khususnya pada bidang mikrobiologi (bakteriologi, parasitologi) dan hematologi.

B.     Prinsip Kerja Mikroskop

Mikroskop memakai dua buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang terletak di akrab mata (lensa bab atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa yang terletak akrab dengan objek benda yang diamati (lensa bab bawah) disebut lensa objektif. Hal yang perlu diingat yaitu fokus pada lensa obyektif lebih pendek dari fokus pada lensa okuler (fob < fok).

Prinsip kerja atau cara kerja mikroskop secara sederhana yaitu lensa objektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.
 
Gb. Prinsip Kerja Mikroskop
(Sumber : www.fisikabc.com)

C.    Komponen Mikroskop Cahaya
Gb. Mikroskop cahaya 

Komponen mikroskop secara garis besar dibagi menjadi 4 sistem
1.      Sistem Penyangga (support system), yang termasuk system penyangga dalam mikroskop adalah:
a.       Kaki mikroskop, komponen yang berfungsi untuk menyaangga mikroskop;
b.      Lengan mikroskop, komponen ini berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop;
c.       Pengubah objektif (revolver), komponen ini berfungsi sebagai tempat diletakannya lensa objektif dan mengatur perbesaran lensa objektif;
d.      Meja objek, komponen ini berfungsi untuk meletakan objek yang akan diamati.

2.      Sistem pembesaran (Magnification System), komponen ini terdiri atas sistem optik yang tersusun atas lensa. Yang termasuk sistem pembesaran adalah:
a.  Lensa Objektif, lensa yang terletak dibawah yang dekat dengan objek yang akan diamati.berfungsi untuk memperbesar bayangan objek yang diamati. Lensa ini diletakan pada revolver sebagai komponen untuk mengatur perbesaran yang akan diguanakan. Lensa objektif memiliki beberapa perbesaran dengan ciri pita berwarna sebagai tandanya.
1)      Lensa objektif perbesaran X 4 ditandai dengan pita berwarna merah;
2)      Lensa objektif perbesaran X 10 ditandai dengan pita berwarna kuning;
3)      Lensa objektif perbesaran X 40 ditandai dengan pita berwarna biru;
4)      Lensa objektif perbesaran X 100 ditandai dengan pita berwarna kuning;

Gb. Lensa objektif

Setiap lensa objektif memiliki perbesaran masing-masing sehingga jarak kerja yang dimiliki tiap lensa objektif berbeda-beda. Jarak kerja (working distance) objektif adalah jarak antara permukaan depan lensa objektif dan kaca objek ketika bayangan terfokus. Makin kuat perbesaran objektif, makin kecil jarak kerjanya
1)      Objektif X 10 jarak kerjanya 5 – 6 mm
2)      Objektif X 40 jarak kerjanya 0,5 – 1,5 mm
3)      Objektif X 100 jarak kerjanya 0,15 – 0,20 mm
Gb. Jarak kerja lensa objektif


Dalam penggunaan objektif X 100 disarankan menggunakan minyak imersi untuk meningkatkan daya urai sehingga objek terlihat dengan jelas.

b.    Lensa Okuler, Lensa yang berhubungan langsung mata pengamat yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek. Perbesaran lensa okuler tertera pada selubung lensa yang pada umumnya adalah X 5, X 10, X 12,5. Jika pada lensa okuler perbesarannya X 5 artinya lensa memperbesar bayangan yang dihasilkan lensa objektif lima kali.
Jadi, perhitungan perbesaran total pada mikroskop bisa dihitung dengan menalikan perbesaran dari lensa objektif dengan perbesaran dari lensa okuler. Contoh bila objek diperbesar 40 kali oleh objektif kemudian 5 kali oleh okuler maka perbesaran totalnya adalah 40 x 5 = 200 kali.


Gb. Lensa Okuler


c.      Tabung mikroskop (Tubus), komponen ini merupakan penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler yang berfungsi untuk meneruskan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif ke lensa okuler

3.      Sistem Iluminasi (Ilumination system), yant termasuk kedalam komponen iluminasi adalah :
a.     Sumber cahaya, sumber cahaya dapat bersumber dari lampu mikroskop, atau cahaya lain yang dapat dipantulkan oleh cermin.

b.   Kondensor, alat yang berfungsi untuk mengumpulkan dan memperkuat berkas cahaya yang akan diteruskan menuju focus objek yang diamati. Kondensor bisa dinaikan untuk mendapatkan iluminasi maksimum, dan dapat diturunkan untuk mendapatkan iliminasi minimum. Biasanya posisi kondensor berada dibawah jika okuler yang digunakan memiliki perbesaran kecil dan kondensor berada diatas ketika okuler yang digunakan memiliki perbesaran yang besar.
Gb. Kondensor

c.  Diafagma, komponen ini terletak di bagian bawah kondensor dan berfungsi sebagai pengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

Gb. Diafragma


4.      Sistem pengaturan (Adjustment System)
a.  Makrometer (pengatur fokus kasar), makrometer merupakan tombol pengatur yang palingbesar pada mikroskop berfungsi untuk mendapatkan fokus bayangan objek secara kasar
b.     Mikrometer (pengatur fokus halus), pengatur ini menggerakan objek secara perlahan dan berfungsi untuk mendapatkan fokus objek yang lebih tepat.
c.     Pengatur kondensor, pengatur ini berfungsi untuk menaikan atu menurunkan kondensor
d.     Pengatur meja mekanis, pengatur ini terdiri dari dua tombol, satu untuk menggeser meja mikroskop ke atas dan ke bawah, dan tombol lain untuk menggeser meja kekiri dan kekanan.

D.    Prosedur Penggunaan Mikroskop
1.  Ambil mikroskop dari lemari penyimpanan dengan cara tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop kemudian mikroskop ditempatkan di tempat yang datar dan kering;

2.   Letakan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop terjangkau badan pengamat, jika perlu mikroskop diatur kemiringannya supaya pengamat nyaman melakukan pengamatan dalam waktu yang lama;

3.     Putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai dengan bunyi “klik” pada revolver;

4.     Nyalakan lampu kemudian aturlah cahaya masuk dengan mengatur diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk sehingga terlihat dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang)

5.     Siapkan preparat yang akan diamati, kemudian letakan diatas meja dan jepit dengan penjepit preparat. Atur agar bagian yang akan diamati tepat ditengah lubang meja preparat dengan menggunakan pengatur meja mekanis. Pastikan preparat yang tersimpan tidak terbalik.

6.   Atur fokus kasar untuk mendapatkan bayangan objek dengan memutar makrometer setelah didapatkan objek perjelas fokus objek dengan menggunakan mikrometer

7.  Jika bayangan objek sudah didapatkan, untuk memperbesar bayangan gunakan objektif dengan perbesaran X 10, X 40, atau X 100 dengan memutar revolver sampai terdengar bunyi “klik”. Usahakan posisi objek tidak berubah.

8.  Apabila telah selesai menggnakan mikroskop, bersihkan kembali mikroskop dan simpan kedalam lemari penyimpanan mikroskop.

Catatan :Jangan menggerakan meja mikroskop ke atas sambal melihat okuler, hal ini akan mengakibatkan benturan antara sediaan dan lensa okuler sehingga akan merusak sediaan dan lensa objektif

E.     Prosedur Pemeliharaan Mikroskop
1.      Perawatan mikroskop
Untuk merawat mikroskop, lakukan langkah langkah berikut
a.       Periksa meja mekanis
b.      Periksa fungsi pemfokusan (makrometer dan mikrometer)
c.       Bersihkan minyak yang menempel pada lensa
d.      Bersihkan jamur yang tumbuh di mikroskop
e.       Bersihkan semua komponen mekanis
f.        Periksa beban pegas pada penjempit kaca objek
2.      Empat bagian optis pada mikroskop yang harus selalu di bersihkan
a.       Lensa okuler
b.      Lensa objektif
c.       Lensa diafragma
d.      Lensa sumber cahaya
Gb. Bagian mikroskop yang harus dibersihkan

Metode pembersihan lensa  tersebut dilakukan dengan cara :
a.      Permukaan optis harus dijaga bebas-debu dengan cara membersihkannya dengan menggunakan kuas halus, sikat berbulu halus, atau blower. Kalua bagian dalam okuler berdebu, lepaskan dan bersihkan bagian dalamnya

b.      Residu minyak pada lensa harus dibersihkan dengan tisu pembersih lensa, kertas yang menyerap cairan, atau kapas medis.

c.      Permukaan optis dapat dibersihkan terakhir dapat dibersihkan dengan cairan pembersih khusus yang mengandung (80% petroleum eter dan 20% 2-propanol)
(Jangan menggunakan etanol 95%, xilen, atau toluene)

            Teknik menggulung kertas lensa untuk membersihkan mikroskop:
a.       Cara menggulung kertas pada jari

Gb. cara melipat kertas mikroskop pada jari
  
b.      Cara menggulung kertas pada lidi

Gb. Cara melipat kertas mikroskop pada lidi


3.      Penyimpanan mikroskop

Mikroskop sebaiknya disimpan dalam lemari yang bebas dari debu dan sudah di beri silica gel di bawahnya atau sudah dipasangi lampu 20 watt. Hal ini dilakukan untuk menjaga lemari kering dan suhu stabil sehingga melindungi bagian lensa pada mikroskop dari jamur.