MIKROSKOP
A. Definisi Mikroskop
Mikroskop adalah salah
satu peralatan laboratorium yang dapat digunakan untuk membantu melihat dan
mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikro atau renik) yang tidak bisa
dilihat oleh mata secara langsung. Mikroskop dapat memperbesar bayangan objek
mikro tersebut hingga berkali kali lipat. Bayangan objek dapat diperbesar mulai
dari 5 kali, 10 kali, 40 kali, 100 kali bahkan sampai perbesaran akan lebih
meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.
Dalam bidang teknologi
laboratorium medis mikroskop merupakan salah satu peralatan laboratorium yang
sangat penting khususnya pada bidang mikrobiologi (bakteriologi, parasitologi)
dan hematologi.
B.
Prinsip
Kerja Mikroskop
Mikroskop memakai dua
buah lensa positif (lensa cembung). Lensa yang
terletak di akrab mata (lensa bab atas) disebut lensa okuler. Sedangkan lensa
yang terletak akrab dengan objek benda yang diamati (lensa bab bawah) disebut
lensa objektif. Hal yang perlu diingat yaitu fokus pada lensa obyektif lebih
pendek dari fokus pada lensa okuler (fob < fok).
Prinsip kerja atau cara
kerja mikroskop secara sederhana yaitu lensa objektif akan membentuk bayangan benda yang bersifat nyata, terbalik, dan
diperbesar. Bayangan benda oleh lensa objektif akan ditangkap sebagai benda
oleh lensa okuler. Bayangan inilah yang tampak oleh mata.
Gb. Prinsip Kerja Mikroskop
(Sumber : www.fisikabc.com)
C.
Komponen
Mikroskop Cahaya
Komponen
mikroskop secara garis besar dibagi menjadi 4 sistem
1. Sistem
Penyangga (support system), yang
termasuk system penyangga dalam mikroskop adalah:
a. Kaki mikroskop,
komponen yang berfungsi untuk menyaangga mikroskop;
b. Lengan mikroskop,
komponen ini berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop;
c. Pengubah objektif (revolver),
komponen ini berfungsi sebagai tempat diletakannya lensa objektif dan mengatur
perbesaran lensa objektif;
d. Meja objek,
komponen ini berfungsi untuk meletakan objek yang akan diamati.
2. Sistem
pembesaran (Magnification System),
komponen ini terdiri atas sistem optik yang tersusun atas lensa. Yang termasuk
sistem pembesaran adalah:
a. Lensa Objektif,
lensa yang terletak dibawah yang dekat dengan objek yang akan diamati.berfungsi
untuk memperbesar bayangan objek yang diamati. Lensa ini diletakan pada revolver sebagai komponen untuk mengatur
perbesaran yang akan diguanakan. Lensa objektif memiliki beberapa perbesaran
dengan ciri pita berwarna sebagai tandanya.
1) Lensa
objektif perbesaran X 4 ditandai dengan pita berwarna merah;
2) Lensa
objektif perbesaran X 10 ditandai dengan pita berwarna kuning;
3) Lensa
objektif perbesaran X 40 ditandai dengan pita berwarna biru;
4) Lensa
objektif perbesaran X 100 ditandai dengan pita berwarna kuning;
Gb. Lensa objektif
Setiap
lensa objektif memiliki perbesaran masing-masing sehingga jarak kerja yang dimiliki
tiap lensa objektif berbeda-beda. Jarak kerja (working distance) objektif adalah jarak antara permukaan depan
lensa objektif dan kaca objek ketika bayangan terfokus. Makin kuat perbesaran
objektif, makin kecil jarak kerjanya
1) Objektif
X 10 jarak kerjanya 5 – 6 mm
2) Objektif
X 40 jarak kerjanya 0,5 – 1,5 mm
3) Objektif
X 100 jarak kerjanya 0,15 – 0,20 mm
Gb. Jarak kerja lensa objektif
Dalam
penggunaan objektif X 100 disarankan menggunakan minyak imersi untuk meningkatkan daya urai sehingga objek terlihat
dengan jelas.
b. Lensa Okuler,
Lensa yang berhubungan langsung mata pengamat yang berfungsi untuk memperbesar
bayangan objek. Perbesaran lensa okuler tertera pada selubung lensa yang pada
umumnya adalah X 5, X 10, X 12,5. Jika pada lensa okuler perbesarannya X 5
artinya lensa memperbesar bayangan yang dihasilkan lensa objektif lima kali.
Jadi, perhitungan perbesaran total pada
mikroskop bisa dihitung dengan menalikan perbesaran dari lensa objektif dengan
perbesaran dari lensa okuler. Contoh bila objek diperbesar 40 kali oleh
objektif kemudian 5 kali oleh okuler maka perbesaran totalnya adalah 40 x 5 =
200 kali.
Gb. Lensa Okuler
c. Tabung mikroskop (Tubus),
komponen ini merupakan penghubung antara lensa objektif dan lensa okuler yang
berfungsi untuk meneruskan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif ke lensa
okuler
3. Sistem
Iluminasi (Ilumination system), yant
termasuk kedalam komponen iluminasi adalah :
a. Sumber cahaya,
sumber cahaya dapat bersumber dari lampu mikroskop, atau cahaya lain yang dapat
dipantulkan oleh cermin.
b. Kondensor,
alat yang berfungsi untuk mengumpulkan dan memperkuat berkas cahaya yang akan
diteruskan menuju focus objek yang diamati. Kondensor bisa dinaikan untuk
mendapatkan iluminasi maksimum, dan dapat diturunkan untuk mendapatkan
iliminasi minimum. Biasanya posisi kondensor berada dibawah jika okuler yang
digunakan memiliki perbesaran kecil dan kondensor berada diatas ketika okuler
yang digunakan memiliki perbesaran yang besar.
Gb. Kondensor
c. Diafagma,
komponen ini terletak di bagian bawah kondensor dan berfungsi sebagai pengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
Gb. Diafragma
4. Sistem
pengaturan (Adjustment System)
a. Makrometer
(pengatur fokus kasar), makrometer merupakan tombol pengatur yang palingbesar
pada mikroskop berfungsi untuk mendapatkan fokus bayangan objek secara kasar
b. Mikrometer
(pengatur fokus halus), pengatur ini menggerakan objek secara perlahan dan berfungsi
untuk mendapatkan fokus objek yang lebih tepat.
c. Pengatur kondensor,
pengatur ini berfungsi untuk menaikan atu menurunkan kondensor
d. Pengatur meja mekanis,
pengatur ini terdiri dari dua tombol, satu untuk menggeser meja mikroskop ke
atas dan ke bawah, dan tombol lain untuk menggeser meja kekiri dan kekanan.
D.
Prosedur
Penggunaan Mikroskop
1. Ambil
mikroskop dari lemari penyimpanan dengan cara tangan kanan memegang bagian lengan mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop kemudian mikroskop
ditempatkan di tempat yang datar dan kering;
2. Letakan
mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop terjangkau badan pengamat, jika
perlu mikroskop diatur kemiringannya supaya pengamat nyaman melakukan
pengamatan dalam waktu yang lama;
3. Putar
revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi
satu poros dengan lensa okuler yang ditandai dengan bunyi “klik” pada revolver;
4. Nyalakan
lampu kemudian aturlah cahaya masuk dengan mengatur diafragma untuk melihat
kekuatan cahaya masuk sehingga terlihat dari lensa okuler tampak terang
berbentuk bulat (lapang pandang)
5. Siapkan
preparat yang akan diamati, kemudian letakan diatas meja dan jepit dengan
penjepit preparat. Atur agar bagian yang akan diamati tepat ditengah lubang meja
preparat dengan menggunakan pengatur meja mekanis. Pastikan preparat yang
tersimpan tidak terbalik.
6. Atur
fokus kasar untuk mendapatkan bayangan objek dengan memutar makrometer setelah
didapatkan objek perjelas fokus objek dengan menggunakan mikrometer
7. Jika
bayangan objek sudah didapatkan, untuk memperbesar bayangan gunakan objektif
dengan perbesaran X 10, X 40, atau X 100 dengan memutar revolver sampai
terdengar bunyi “klik”. Usahakan posisi objek tidak berubah.
8. Apabila
telah selesai menggnakan mikroskop, bersihkan kembali mikroskop dan simpan
kedalam lemari penyimpanan mikroskop.
Catatan :Jangan menggerakan meja mikroskop
ke atas sambal melihat okuler, hal ini akan mengakibatkan benturan antara
sediaan dan lensa okuler sehingga akan merusak sediaan dan lensa objektif
E.
Prosedur
Pemeliharaan Mikroskop
1. Perawatan
mikroskop
Untuk
merawat mikroskop, lakukan langkah langkah berikut
a. Periksa
meja mekanis
b. Periksa
fungsi pemfokusan (makrometer dan mikrometer)
c. Bersihkan
minyak yang menempel pada lensa
d. Bersihkan
jamur yang tumbuh di mikroskop
e. Bersihkan
semua komponen mekanis
f.
Periksa beban pegas pada penjempit kaca
objek
2. Empat
bagian optis pada mikroskop yang harus selalu di bersihkan
a. Lensa
okuler
b. Lensa
objektif
c. Lensa
diafragma
d. Lensa
sumber cahaya
Gb. Bagian mikroskop yang harus dibersihkan
Metode pembersihan
lensa tersebut dilakukan dengan cara :
a. Permukaan
optis harus dijaga bebas-debu dengan cara membersihkannya dengan menggunakan
kuas halus, sikat berbulu halus, atau blower. Kalua bagian dalam okuler
berdebu, lepaskan dan bersihkan bagian dalamnya
b. Residu
minyak pada lensa harus dibersihkan dengan tisu pembersih lensa, kertas yang
menyerap cairan, atau kapas medis.
c. Permukaan
optis dapat dibersihkan terakhir dapat dibersihkan dengan cairan pembersih
khusus yang mengandung (80% petroleum eter dan 20% 2-propanol)
(Jangan
menggunakan etanol 95%, xilen, atau toluene)
Teknik
menggulung kertas lensa untuk membersihkan mikroskop:
a. Cara
menggulung kertas pada jari
Gb. cara melipat kertas mikroskop pada jari
b. Cara
menggulung kertas pada lidi
Gb. Cara melipat kertas mikroskop pada lidi
3. Penyimpanan
mikroskop
Mikroskop sebaiknya disimpan dalam lemari yang bebas dari debu dan sudah di beri silica gel di bawahnya atau sudah dipasangi lampu 20 watt.
Hal ini dilakukan untuk menjaga lemari kering dan suhu stabil sehingga
melindungi bagian lensa pada mikroskop dari jamur.