PENGANTAR ALAT LABORATOIUM KESEHATAN
A. Pengertian Laboratorium
Secara umum pengertian laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktifitasyang berkaitan dengan fungsi fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.
Setiap Laboratorium Klinik harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi kriteria organisasi, ruang dan fasilitas, peralatan, bahan, spesimen, metode pemeriksaan, mutu, keamanan, pencatatan dan pelaporan
B. Pengantar Alat Kesehatan
Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap petugas laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi:
- siap untuk dipakai (ready for use)
- bersih
- berfungsi dengan baik
- terkalibrasi
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk pengoperasian (manual-operation). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, dimana buku manual merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya. Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat tidak berfungsi dengan baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada tempat tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan. Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Setelah selesai digunakan, harus segera dibersihkan kembali dan disusun seperti semula.
Alat laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang untuk melakukan berbagai pemeriksaan dan harus dijaga serta dirawat dengan baik, tujuannya adalah untuk mencegah adanya perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan usia pakai alat tersebut. Selain tujuan tersebut, perawatan alat laboratorium kesehatan memiliki beberapa keuntungan yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi, keamanan kerja, dan semangat kerja
Perawatan alat laboratorium kesehatan sangat terkait dengan teknik penyimpanannya, oleh karena itu untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan alat kesehaan diperlukan pengetahuan penggolongan atau klasifikasi alat kimia. Penyimpanan yang baik adalah bagian dari kegiatan perawatan. Peralatan laboratorium kesehatan di laboratorium terdiri dari berbagai jenis alat kesehatan yang biasa digunakan untuk praktikum dan pemeriksaan dan memiliki sifat bahan dasar yang berbeda, dengan demikian kegiatan penyimpanan harus mendapatkan pertimbangan khusus.
C. Pengelompokan Peralatan Laboratorium
Pengetahuan mengenai klasifikasi peralatan laboratorium merupakan salah satu upaya untuk merawat peralatan laboratorium itu sendiri. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.
Menurut Riswanto dalam Dewi (2017) peralatan di laboratorium medis pada umumnya dapat diklasifikasikan menurut sifat penggunaannya yaitu :
1. Peralatan utama : merupakan peralatan untuk melakukan pengujian atau analisis. Peralatan ini memiliki sifat pengukur (analitis) baik secara kulitatif maupun kuantitatif. Contoh : mikroskop, hamocytometer, haemometer, dl
2. Peralatan pendukung : peralatan yang ada di laboratorium medik dan tidak berfungsi untuk pengujian atau analisis. Peralatan pendukung ini hanya mendukung atau menunjang kepada proses analisis. Contoh : Spuit, tabung reaksi, gelas kimia, labu ukur, dll.
Berikut ini akan disajikan klasifikasi peralatan laboratorium medis berdasarkan sifatnya:
PERALATAN UTAMA LABORATORIUM KESEHATAN
Nama Alat MIKROSKOP BINOKULAR
Berfungsi Membantu melihat sel sel darah, bakteri, jamur dan objek lainnya yang berukuran sangat kecil (Mikro) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
Nama Alat SPEKTROFOTOMETER
Sebagai alat untuk menghitung kadar suatu zat kimia dalam darah dengan menggunakan prinsip absorbansi cahaya.
Nama Alat CENTRIFUGE
Berungsi untuk memisahkan komponen komponen dalam darah atau urin dengan menggunakan prinsip pengendapan oleh gaya sentrifugal dan sentripetal
Nama Alat CENTRIFUGE MIKROHEMATOKRIT
Berfungsi untuk memisahkan komponen darah dengan plasma dalam pemeriksaan hematokrit
Nama Alat HAEMOCYTOMETER
Seperangkat alat yang berfungsi untuk menghitung sel sel darah. Terdiri dari :
1. Bilik hitung
2. Pipet thoma leukosit dan eritrosit
3. Aspirator
Nama Alat HAEMOMETER
Sebagai alat untuk menghitung kadar haemoglobin darah dengan cara sahli. Cara kerjanya membandingkan warna sampel dengan warna standar
Nama Alat MIKROPIPPET
Untuk mengambil sampel/reagen dengan skala sangat kecil dengan ketelitian yang sangat tinggi
Nama Alat HEMATOKRIT READER
Berfungsi untuk membaca hasil pemeriksaan hematocrit.
Nama Alat WESTERGREEN DAN SEDIPLAST
Alat untuk mengukur Laju Endap Darah.
PERALATAN PENDUKUNG LABORATORIUM KESEHATAN
Alat Alat yang terbuat dari gelas
Nama Alat GELAS KIMIA/BEAKER GLASS/GELAS PIALA
Sebagai tempat membuat larutan, untuk mengukur volume dengan akurasi yang sangat rendah. Memiliki berbagai ukuran volume mulai dari 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL, 1000 mL
Nama Alat GELAS UKUR
Sebagai tempat untuk mengkur volume cairan/larutan dengan akurasi cukup tinggi. (sebaiknya volume larutan ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan
Nama Alat LABU ERLENMEYER
berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.
Nama Alat TABUNG REAKSI
Berfungsi sebagai tempat mereaksikan berbagai macam zat dalam skala kecil
Nama Alat CORONG GELAS
Corong berfungsi untuk membant memasukkan suatu larutan ke dalam suatu tempat yang mempunyai mulut yang kecil.
Nama Alat LABU UKUR
Sebagai alat untuk mengukur larutan dengan ketelitian yang sangat tinggi. Labu ukur memiliki satu ukuran untuk setiap labunya
Nama Alat CAWAN PETRI / PETRI DISH
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup
Nama Alat KACA ARLOJI
Berfungsi sebagai :
1. Penutup gelas kimia saat pemanasan
2. Alas pada saat penimbangan zat
3. Alas untuk mengeringkan zat dalam desikator
Nama Alat KACA OBJEK/KACA PREPARAT
Sebagai tempat penyimpanan ulasan objek yang akan diamati oleh mikroskop biasanya ditutupi lagi oleh deck glass/cover glass
Nama Alat PIPPET UKUR
alat untuk memindahkan larutan dengan volume larutan yang bisa disesuaikan. Ketelitian pengukuran volumenya cukup tinggi
Nama Alat PIPET VOLUME/PIPET GONDOK
Sebagai alat untuk memindahkan larutan dengan volume larutan yang sudah ditentukan oleh alatnya. Ketelitian pengukuran volumenya sangat tinggi.
Nama Alat PIPET TETES/DROP PIPPET
Sebagai alat untuk memindahkan larutan dengan volume larutan yang sudah ditentukan oleh alatnya. Ketelitian pengukuran volumenya sangat tinggi.
Nama Alat BATANG PENGADUK
Berfungsi sebagai alat bantu menghomogenisasikan dengan cara mengaduk atau mengocok
Nama Alat LAMPU SPIRTUS/BURNER
Berfungsi untuk memanaskan zat kimia.
Nama Alat BOTOL REAGEN
Berfungsi untuk menampung bahan kimia cair (reagen)
Alat alat yang terbuat dari porselen
Nama Alat LUMPANG DAN ALU
digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan yang ukurannya bear menjadi ukuran kecil
Nama Alat PLAT TETES
Digunakan untuk melakukan pengujian kualitatif dalam skala kecil
Nama Alat SEGITIGA PORSELEN
Digunakan sebagai penyangga dalam proses pemanasan suatu zat
Alat alat yang terbuat dari karet
Nama Alat PIPPET FILLER / BULB
Alat bantu untuk menyedot larutan yang dipasang pada pangkal pipet ukur / pipet gondok. Terdiri dari 3 bagian
A : Aspirate
S : Suction
E : Exhaust
Alat alat yang terbuat dari besi
Nama Alat KAWAT KASSA
Diguanakan sebagai penahan/penyangga pada kaki tiga pada saat dilakukan pemanasan
Nama Alat KAKI TIGA
Digunakan untuk menyangga wadah pada proses pemanasan
Nama Alat STATIF DAN KLEM
Digunakan untuk menyangga dan mencapit peralatan gelas pada proses titrasi, destilasi, socletasi dll.
Nama Alat PINSET
berfungsi untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik
Nama Alat SPATULA BESI
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.
Nama Alat KAWAT OSE BULAT
berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas
Alat alat yang terbuat dari kayu
Nama Alat RAK TABUNG REAKSI
Sebagai tempat menyimpan tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi.
Nama Alat PENJEPIT TABUNG REAKSI
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan
Alat alat yang terbuat dari plastik
Nama Alat BOTOL SEMPROT / WASH BOTTLE
Sebagai penampung aquadest, digunakan saat pembuatan larutan atau kegiatan lain yang memerlukan aquadest
Nama Alat SPUIT WITH NEEDLE
Untuk mengambil cairan/darah dengan volume tertentu
Nama Alat TABUNG VACCUTAINER
Sebagai tempat penyimpanan sampel darah. Memiliki berbagai variasi warna tergantung dari komponen yang terdapat dalam tabung tersebut
Nama Alat PIPA HEMATOKRIT
Untuk menampung sampel darah pada proses pemeriksaan hematokrit
Nama Alat TORNIQUET
Sebagai alat bantu untuk membendung aliran darah vena pada proses flebotomi
Peralatan pendukung lainnya
Nama Alat RAK WESTERGREEN
Digunakan untuk menyangga pipet westergreen dalam pemeriksaan Laju Endap Darah
Nama Alat NERACA ANALITIK
Digunakan untuk menimbang massa zat dengan ketelitian cukup tinggi
Nama Alat INKUBATOR
alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.
Nama Alat AUTOCLAVE
alat sterilisasi basah yang digunakan untuk mensterilisasi medium/ reagen/larutan kimia yang tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi yairu 1210C 2 atm selama 15-20 menit
D. Teknik Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium (gelas dan non gelas)
Peralatan laboratorium memerlukan pemeliharaan secara rutin dan berkala. Tujuannya supaya peralatan laboratorium dapat digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama serta berdampak pada efisiensi anggaran laboratorium. Teknik penggunaan peralatan laboratorium sangat diperlukan agar dapat menjamin keselamatan pengguna maupun alat itu sendiri. Teknik atau dapat juga disebut kaidah harus dipatuhi mengingat jumlah dan jenis alat di laboratorium sangat banyak dan beberapa alat gelas mempunyai sifat mudah pecah. Kaidah dan prinsip-prinsip penggunaan alat gelas secara umum adalah :
- Alat gelas harus bersih dan kering
- Skala yang ditunjukkan pada alat gelas terlihat dengan jelas
- Alat gelas berfungsi dengan baik (tidak cacat)
- Pada proses penggunaan suhu tinggi harus digunakan alat gelas yang tahan panas.
- Jika digunakan untuk menggukur atau memindahkan cairan yang berbahaya maka tidak boleh menggunakan anggota tubuh secara langsung namun dengan menggunakan alat bantu dan alat keselamatan kerja.
- Menuangkan cairan kedalam cairan yang lain harus diperhatikan urutannya, karena urutan yang salah dapat menimbulkan letupan bahkan ledakan.
- Penggunaan alat gelas untuk cairan basa harus segera dilakukan pencucian karena sisa cairan akan menimbulkan kerak sehingga merusak alat.
- Penggunaan alat gelas yang untuk asam kuat atau yang menimbulkan gas yang beracun harus dilakukan di dalam alamari asam.
- Sebelum disimpan alat gelas dicuci bersih dan dikeringkan
- Mempertahankan fungsi dari peralatan dengan memerhatikan jenis, bentuk, serta bahan dasarnya;
- Menjaga kebersihan alat dan tempat penyimpanannya dilakukan secara periodic;
- Mengkalibrasi alat yang digunakan untuk pengukuran secara periodic;
- Penyimpanan alat diatur sesuai dengan jenisnya.
Cara pemeliharaan alat laboratorium dapat dilakukan sebagai berikut :
- Bersihkan alat-alat yang terbuat dari gelas (glassware) yang tidak mudah mengalami korosi dengan detergen. Alat kaca yang berlemak dan sulit dibersihkan dengan detergen dapat dibantu dengan cara direndam dalam larutan kalium bikromat 10% dalam asam sulfat pekat.
Peralatan yang terbuat dari logam yang mudah mengalami korosi harus disimpan pada tempat yang kering, tidak lembap, dan terbebas dari uap yang korosif.
Untuk peralatan yang terbuat dari logam tahan korosi (stainless steel) cukup dijaga dan menempatkan di tempat yang tidak terlalu lembap.
Peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan yang tidak tahan panas seperti karet, plastic, silicon, lateks dapat ditempatkan pada suhu kamar yang terlindung dari debu dan panas
Peralatan yang terbuat dari kayu dan fiber dapat disimpan pada tempat yang kering