SMK Kes. Bhakti Kencana Garut

Teknologi Laboratorium Medis H.E.B.A.T.

Rabu, 31 Juli 2019

KIMIA SMK : Struktur Atom dan Sistem Periodik

BAB II
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK

inti atom

Dunia yang kita ketahui sekarang hampir semuanya merupakan materi, dan perlu diingat bahwa materi materi tersebut tersusun atas suatu partikel terkecil yang disebut dengan atom. Memahami struktur atom merupakan pengetahuan dasar untuk memahami lebih lanjut mengenai sifat sifat materi. Bab ini akan menjelaskan mengenai sejarah perkembangan atom, partikel dasar atom hingga unsur unsur dalam SPU.




Kompetensi yang harus dicapai pada BAB ini adalah :

Kompetensi Dasar 3.2
Menganalisis pola konfigurasi elektron struktur atom kaitannya dengan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat keperiodikannya

Kompetensi Dasar 4.2
Menentukan letak unsur dalam tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektron dan sifat keperiodikannya


KIMIA SMK : Materi dan Perubahannya

BAB I :MATERI DAN PERUBAHANNYA

Perubahan Materi
Materi merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Berbagai materi yang ada disekitar kita memiliki sifat tertentu dan dapat mengalami perubahan. Bab ini akan membahas mengenai segala sesuatu tentang materi dan perubahannya.


Kompetensi Dasar yang harus dicapai pada bab ini adalah

Kompetensi Dasar 3.1
Menganalisis materi (perbedaan antara unsur, senyawa, dan campuran) serta perubahannya

Kompetensi Dasar 4.1
Membedakan klasifikasi materi dan perubahannya






PIPET DAN PEMIPETAN

PIPET DAN PEMIPETAN

(JENIS, TEKNIK PENGGUNAAN DAN PERAWATAN)


A. Definisi Pipet


Secara umum pippet merupakan sebuah alat laboratorium yang didisain untuk membantu memindahkan zat cair dengan volume tertentu dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Pippet dibuat bermacam macam jenis untuk tujuan ang berbeda beda baik dari materialnyamaupun dari tingkat ketelitiannya. 

B. Jenis Jenis Pippet

Berdasarkan ukuran volume ukurnya, pippet dapat dibedakan menjadi :

1. Makropippet

Makropippet merupakan jenis pippet yang memiliki volume ukur sama dengan atau lebih dari 1 mililiter atau 1000 mikroliter. Hamper seluruh makropippet biasanya terbuatdari material gelas dan penggunaanya disertai dengan alat bantu yang disebut dengan bola hisap (filler) untuk menghisap dan memindahkan cairan. Beberapa jenis makropippet : 

a. Pippet tetes (drop pippet)

Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. 

Pipet Tetes

b. Pippet ukur

Ciri dari pippet ukur yaitu memiliki garis garis skala pada seluruh bagian pippet nya. Beberapa ukuran pippet ukur yang ada biasanya berukuran 5 mL, 10 mL, 25 mL.


Pipet Ukur
c. Pippet volume (pippet gondok)

Pippet volume hanya memiliki ukuran tuggal yang biasanya tertera pada tengah tengah pippet. Pippet ini memiliki tingkat pengukuran yang sangat teliti ditandai dengan pentuknya yang ramping pada penunjuk volume dan hanya adal satu ukuran volume. 

Pipet Volume
Penggunaan makropippet biasanya harus disertai alat bantu berupa bola karet penghisap yang disebut bulb / filler. 

Pipet Filler

2. Mikropippet

Mikropipet (micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih baik dari pada makropipet. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun volumenya selama dalam range volume pipet. Dalam penggunaannya, mikropippet memerlukan tip sebagai alat bantunya, dan ukuran tip disesuaikan denagn ukuran mikro pippet. 

Mikropippet memiliki dua jenis berdasarkan pengaturan volume ukurnya, yaitu : 

a. Adjustable volume pippet 

Mikropippet jenis ini memiliki knob (tombol) pengatur volume, sehingga pengambilan volume cairan dapat disesuiakan dengan kebutuhan. 

b. Fixed volume pippet 

Mikropippet jenis ini hanya memiliki ukuran tunggal, sehingga volume pengambilannya tidak dapat diatur 
MIKROPIPPET

Bagian bagian mikropipet terdiri dari :
  • Plungger button, bagan ini berfungsi untuk mengambil volume cairan yang telah di set

  • Tip ejector button, berfungsi untuk melepaskan disposable tip

  • Volume adjustment knop, tombol ini berfungsi sebagi pengatur volume cairan yang akan di ambil

  • Plastic shaft, berfungsi sebagai penghubung antara mikropipet dan tip

  • Ejector arm, berfungsi untuk mendorong tip agar terlepas dari mikropippet

  • Disposable tip, bagian yang kontak langsung dengan cairan dan berfungsi untuk menampung cairan.


C. Cara Pengguaaan Pippet


1. Penggunaan Pippet tetes 

Cara pemaikan pada pipet tetes sangatlah mudah, yaitu:  
  1. bagian bola karet yang terdapat diatas pipet dipencet lalu ditahan dan dimasukkan ke dalam cairan.
  2. Saat pipet dimasukkan ke dalam cairan bola karet yang dipencet di lepaskan dan angkat pipet dari cairan untuk dipindahkan ke wadah lain.
  3. Untuk memindahkan ke dalam wadah lain kita hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara perlahan disesuaikan dengan kebutuhan banyaknya tetesan
Penggunaan Pipet Tetes

2. Penggunaan Pippet Ukur / pippet volume 

  • Sebelum menggunakan pipet volum kita harus pastikan bahwa kondisi pipet dalam keadaan kering dan bersih.
  • Lalu sediakan bola hisap yang bagus dan pasangkan ke pipet bagian atas. 
  • Usahakan agar ujung pipet masuk kedalam bagian dalam bola hisap sehingga pipet ridak mudah lepas dari bola hisap. 
  • Untuk menyedot cairan kita harus memencet uruf A yang terdapat pada bola hisap sedangkan untuk mengeluarkan cairan kita tinggal memencet tombol E pada bola hisap. 
Penggunaan Pippet Filler

  • Baca skala volume cairan dengan melihat bawah permukaan lengkung cairan (miniskus) harus tepat dengan garis
Pembacaan Skala Pippet
3. Penggunaan Mikropippet. 

Dalam menggunakan mikropippet, hal yang harus diperhatikan adalah volume cairan yang akan dipindahkan. Ada beberapa jenis mikropippet berdasarkan volumenya : 
Ukuran Mikropippet

a. P20 dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul

b. P200 untuk memipet larutan pada volume antara 20 – 200 ul

c. P1000 untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul

Pada penggunaannya, kombinasi dari mikropippet bisa saja dilakukan dengan maksud untuk mengefisiensikan waktu pemeriksaan. 


Tahapan penggunaan mikropippet adalah sebagai berikut :
  • Tahap 1 : Atur volume dengan cara memutar knop pengatur volume 



  • Tahap 2 : Pasanglah tip disposable yang telah tertata pada wadah dengan cara menancapkan ujung mikropipet. Tip biru biasanya digunakan untuk ukuran mikropipet P 1000, sedangkan tip kuning biasanya digunakan untuk mikropipet P 100.

  • Tahap 3 : Tekan penyedot pipet sampai pada batas pertama
  • Tahap 4 : Benamkan tip kedalam cairan yang akan dipindahkan, maksimal sampai ¾ bagian tip terbenam kedalam cairan 
  • Tahap 5 : Pengambilan sampel, Untuk mengambil sampel ke dalam tip, jagalah tekanan balik berjalan secara perlahan dan halus sampai penuh ke posisi sebelum penyedotan. Jangan birakan penyedot bergerak cepat dan tiba-tiba. Biarkan tip tetap dibawah permukaan sampel selama pengambilan 
  • Tahap 6 : Berhenti sesaat 

  1. Tunggu sesaat untuk memastikan seluruh sampel yang disedot sudah mengisi tip. 
  2. Tunggu lebih lama lagi untuk pengambilan volume yang lebih besar 
  3. Tunggu lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih besar. 

  • Tahap 7 : Penarikan tip dari sampel, pindahkan tip dari cairan sampel. Perlu diperhatikan : tidak boleh ada cairan tertinggal di bagian luar tip dan lap/usap butiran cairan di luar dengan tissue, tetapi hanya dari bagian samping saja. Jangan sentuhkan tissue pada bagian bawah/ujung tip.
Pembersihan Tip dengan Tissue

  • Tahap 8 : Pengeluaran Sampel. Untuk mengeluarkan sampel dari pipet caranya sebagai berikut : 
- Sentuhkan tip pada dinding wadah penampung sampel.

- Tekan penyedot sampai pembatas pertama.

- Tahan paling tidak 1 detik, 1-2 detik untuk P-1000, 2-3 detik untuk P-5000 atau lebih lama untuk sampel yang mempunyai viskositas yang lebih tinggi.

- Tekan penyedot ke pembatas kedua untuk mengeluarkan sisa-sisa cairan. 

Pengeluaran Sampel
  • Tahap 9 : Penarikan pipet, dengan penyedot masih dalam posisi tertekan tarik pipet dari wadah penampung sampel dengan terus menempelkan tip didinding wadah khususnya ketika pemipetan dalam jumlah kecil.
  • Tahap 11 :Melepas tip, lepaskan tip dengan cara menekan ejector

Hal – yang perlu di perhatikan dalam menggunakan mikropipet :

a. Konsisten speed / kelancaran saat tekan dan lepas pipetor

b. Perhatikan tip ketika tip masuk ke dalam cairan/sample (tip harus terbenam min 1/3 bagian tip)

c. Posisi tip vertikal/lurus

d. Hindari gelembung udara

e. Jangan letakan atau membalikan pipet ketika cairan masih ada

f. Jangan menggunakan pipet tanpa tip di ujungnya

g. Jgn memutar knop melebihi batas max/min

h. Ketika mengambil larutan jangan melepaskan tombol secara tiba – tiba

i. Ketika mengambil larutan jangan angkat pipet sebelum semua larutan masuk ke dalam tip


Teknik Teknik Penggunaan Mikropippet

a. Teknik Forward

- Tekan tombol pada posisi 1

- Masukkan ujung pippet (tip) ke calam cairan/sample (tip harus terbenam 1/3 bagian)

- Isap cairan dengan cara mengembalikan tombol ke posisi awal, dan cairan akan terisap sesuai dengan jumlah yang tertera pada pipet

- Keluarkan cairan dam pippet tekan tombol pippet pada posisi 1 kemudian diteruskan sampai posisi 2

- Pemipetan selesai kemudian kembalikan ke posisi awal

Alur Teknik Forward

b. Teknik Repetitif

- Tekan tombol pada posisi 2

- Masukkan ujung pippet (tip) ke calam cairan/sample (tip harus terbenam 1/3 bagian)

- Isap cairan dengan cara mengembalikan tombol ke posisi awal, dan cairan akan terisap sesuai dengan jumlah yang tertera pada pipet

- Keluarkan cairan dam pippet tekan tombol pippet pada posisi 1.

- Kembalikan sisa cairan ke dalam botol dengan cara menekan sampai ke posisi 2

- Pemipetan selesai kemudian kembalikan ke posisi awal

Alur Teknik Repetitif

4. Prosedur Perawatan Pippet dan Mikropippet

a. Perawatan Umum

1) Cek secara rutin kondisi pipet. Adakah bagian yang rusak, retak atau ada komponen yang hilang

2) Membersihkan pipet sebelum dan sesudah pemakaian menggunakan alkohol atau cairan khusus

3) Mensterilkan komponen komponen pippet yang dapat disterilkan dengan autoclave atau penyinaran UV

b. Perawatan khusus (PEncegahan kontaminasi silang)

1) Kontaminasi pippet ke sampel

Penyebab : menggunakan tip atau pippet yang terkontaminasi

Pencegahan : bersihkan dan sterilkan bagian pippet yang kontak dengan sampel, gunakan tip steril, dang anti tip setiap ganti sampel

2) Kontaminasi sampel ke pippet

Penyebab : sampel atau aerosol dari sampel kontaj dan memasuki bagian pippet

Pencegahan : hindari terlalu memiringkan pippet, simpan mikropippet secara ertikal, sedot dengan perlahan, dan gunakan filter tip

3) Kontaminasi sampel ke sampel

Penyebab : mengunakan tip bekas untuk sampel yang berbeda

Pencegahan : ganti tip setiap ganti sampel


Selasa, 30 Juli 2019

Alat Laboratorium Kesehatan



PENGANTAR ALAT LABORATOIUM KESEHATAN

A. Pengertian Laboratorium


Secara umum pengertian laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk melakukan aktifitasyang berkaitan dengan fungsi fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

Laboratorium Klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.

Setiap Laboratorium Klinik harus diselenggarakan secara baik dengan memenuhi kriteria organisasi, ruang dan fasilitas, peralatan, bahan, spesimen, metode pemeriksaan, mutu, keamanan, pencatatan dan pelaporan

B. Pengantar Alat Kesehatan


Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap petugas laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi:

  • siap untuk dipakai (ready for use)
  • bersih
  • berfungsi dengan baik
  • terkalibrasi

Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk pengoperasian (manual-operation). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, dimana buku manual merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya. Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat tidak berfungsi dengan baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur pada tempat tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan. Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Setelah selesai digunakan, harus segera dibersihkan kembali dan disusun seperti semula. 

Alat laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang untuk melakukan berbagai pemeriksaan dan harus dijaga serta dirawat dengan baik, tujuannya adalah untuk mencegah adanya perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan usia pakai alat tersebut. Selain tujuan tersebut, perawatan alat laboratorium kesehatan memiliki beberapa keuntungan yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi, keamanan kerja, dan semangat kerja

Perawatan alat laboratorium kesehatan sangat terkait dengan teknik penyimpanannya, oleh karena itu untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan alat kesehaan diperlukan pengetahuan penggolongan atau klasifikasi alat kimia. Penyimpanan yang baik adalah bagian dari kegiatan perawatan. Peralatan laboratorium kesehatan di laboratorium terdiri dari berbagai jenis alat kesehatan yang biasa digunakan untuk praktikum dan pemeriksaan dan memiliki sifat bahan dasar yang berbeda, dengan demikian kegiatan penyimpanan harus mendapatkan pertimbangan khusus.

C. Pengelompokan Peralatan Laboratorium


Pengetahuan mengenai klasifikasi peralatan laboratorium merupakan salah satu upaya untuk merawat peralatan laboratorium itu sendiri. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.

Menurut Riswanto dalam Dewi (2017) peralatan di laboratorium medis pada umumnya dapat diklasifikasikan menurut sifat penggunaannya yaitu :



1. Peralatan utama : merupakan peralatan untuk melakukan pengujian atau analisis. Peralatan ini memiliki sifat pengukur (analitis) baik secara kulitatif maupun kuantitatif. Contoh : mikroskop, hamocytometer, haemometer, dl



2. Peralatan pendukung : peralatan yang ada di laboratorium medik dan tidak berfungsi untuk pengujian atau analisis. Peralatan pendukung ini hanya mendukung atau menunjang kepada proses analisis. Contoh : Spuit, tabung reaksi, gelas kimia, labu ukur, dll.

Berikut ini akan disajikan klasifikasi peralatan laboratorium medis berdasarkan sifatnya:



PERALATAN UTAMA LABORATORIUM KESEHATAN





Nama Alat MIKROSKOP BINOKULAR

Berfungsi Membantu melihat sel sel darah, bakteri, jamur dan objek lainnya yang berukuran sangat kecil (Mikro) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang


Nama Alat SPEKTROFOTOMETER

Sebagai alat untuk menghitung kadar suatu zat kimia dalam darah dengan menggunakan prinsip absorbansi cahaya.


Nama Alat CENTRIFUGE

Berungsi untuk memisahkan komponen komponen dalam darah atau urin dengan menggunakan prinsip pengendapan oleh gaya sentrifugal dan sentripetal


Nama Alat CENTRIFUGE MIKROHEMATOKRIT

Berfungsi untuk memisahkan komponen darah dengan plasma dalam pemeriksaan hematokrit



Nama Alat HAEMOCYTOMETER

Seperangkat alat yang berfungsi untuk menghitung sel sel darah. Terdiri dari :
1. Bilik hitung
2. Pipet thoma leukosit dan eritrosit
3. Aspirator



Nama Alat HAEMOMETER

Sebagai alat untuk menghitung kadar haemoglobin darah dengan cara sahli. Cara kerjanya membandingkan warna sampel dengan warna standar


Nama Alat MIKROPIPPET

Untuk mengambil sampel/reagen dengan skala sangat kecil dengan ketelitian yang sangat tinggi


Nama Alat HEMATOKRIT READER

Berfungsi untuk membaca hasil pemeriksaan hematocrit.




Nama Alat WESTERGREEN DAN SEDIPLAST

Alat untuk mengukur Laju Endap Darah.

PERALATAN PENDUKUNG LABORATORIUM KESEHATAN

Alat Alat yang terbuat dari gelas

Nama Alat GELAS KIMIA/BEAKER GLASS/GELAS PIALA

Sebagai tempat membuat larutan, untuk mengukur volume dengan akurasi yang sangat rendah. Memiliki berbagai ukuran volume mulai dari 50 mL, 100 mL, 250 mL, 500 mL, 1000 mL

Nama Alat GELAS UKUR

Sebagai tempat untuk mengkur volume cairan/larutan dengan akurasi cukup tinggi. (sebaiknya volume larutan ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan


Nama Alat LABU ERLENMEYER

berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan lain-lain.


Nama Alat TABUNG REAKSI

Berfungsi sebagai tempat mereaksikan berbagai macam zat dalam skala kecil


Nama Alat CORONG GELAS

Corong berfungsi untuk membant memasukkan suatu larutan ke dalam suatu tempat yang mempunyai mulut yang kecil.


Nama Alat LABU UKUR

Sebagai alat untuk mengukur larutan dengan ketelitian yang sangat tinggi. Labu ukur memiliki satu ukuran untuk setiap labunya


Nama Alat CAWAN PETRI / PETRI DISH

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup



Nama Alat KACA ARLOJI

Berfungsi sebagai :
1. Penutup gelas kimia saat pemanasan
2. Alas pada saat penimbangan zat
3. Alas untuk mengeringkan zat dalam desikator



Nama Alat KACA OBJEK/KACA PREPARAT

Sebagai tempat penyimpanan ulasan objek yang akan diamati oleh mikroskop biasanya ditutupi lagi oleh deck glass/cover glass



Nama Alat PIPPET UKUR

alat untuk memindahkan larutan dengan volume larutan yang bisa disesuaikan. Ketelitian pengukuran volumenya cukup tinggi



Nama Alat PIPET VOLUME/PIPET GONDOK

Sebagai alat untuk memindahkan larutan dengan volume larutan yang sudah ditentukan oleh alatnya. Ketelitian pengukuran volumenya sangat tinggi.


Nama Alat PIPET TETES/DROP PIPPET

Sebagai alat untuk memindahkan larutan dengan volume larutan yang sudah ditentukan oleh alatnya. Ketelitian pengukuran volumenya sangat tinggi.


Nama Alat BATANG PENGADUK

Berfungsi sebagai alat bantu menghomogenisasikan dengan cara mengaduk atau mengocok


Nama Alat LAMPU SPIRTUS/BURNER

Berfungsi untuk memanaskan zat kimia.


Nama Alat BOTOL REAGEN

Berfungsi untuk menampung bahan kimia cair (reagen)


Alat alat yang terbuat dari porselen


Nama Alat LUMPANG DAN ALU

digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan yang ukurannya bear menjadi ukuran kecil



Nama Alat PLAT TETES

Digunakan untuk melakukan pengujian kualitatif dalam skala kecil



Nama Alat SEGITIGA PORSELEN

Digunakan sebagai penyangga dalam proses pemanasan suatu zat


Alat alat yang terbuat dari karet



Nama Alat PIPPET FILLER / BULB

Alat bantu untuk menyedot larutan yang dipasang pada pangkal pipet ukur / pipet gondok. Terdiri dari 3 bagian
A : Aspirate
S : Suction
E : Exhaust



Alat alat yang terbuat dari besi



Nama Alat KAWAT KASSA

Diguanakan sebagai penahan/penyangga pada kaki tiga pada saat dilakukan pemanasan




Nama Alat KAKI TIGA

Digunakan untuk menyangga wadah pada proses pemanasan




Nama Alat STATIF DAN KLEM

Digunakan untuk menyangga dan mencapit peralatan gelas pada proses titrasi, destilasi, socletasi dll.




Nama Alat PINSET

berfungsi untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik





Nama Alat SPATULA BESI

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.




Nama Alat KAWAT OSE BULAT

berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas


Alat alat yang terbuat dari kayu





Nama Alat RAK TABUNG REAKSI

Sebagai tempat menyimpan tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi.




Nama Alat PENJEPIT TABUNG REAKSI

Digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan



Alat alat yang terbuat dari plastik





Nama Alat BOTOL SEMPROT / WASH BOTTLE

Sebagai penampung aquadest, digunakan saat pembuatan larutan atau kegiatan lain yang memerlukan aquadest




Nama Alat SPUIT WITH NEEDLE

Untuk mengambil cairan/darah dengan volume tertentu



Nama Alat TABUNG VACCUTAINER

Sebagai tempat penyimpanan sampel darah. Memiliki berbagai variasi warna tergantung dari komponen yang terdapat dalam tabung tersebut



Nama Alat PIPA HEMATOKRIT

Untuk menampung sampel darah pada proses pemeriksaan hematokrit



Nama Alat TORNIQUET

Sebagai alat bantu untuk membendung aliran darah vena pada proses flebotomi


Peralatan pendukung lainnya


Nama Alat RAK WESTERGREEN

Digunakan untuk menyangga pipet westergreen dalam pemeriksaan Laju Endap Darah




Nama Alat NERACA ANALITIK

Digunakan untuk menimbang massa zat dengan ketelitian cukup tinggi



Nama Alat INKUBATOR

alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol.



Nama Alat AUTOCLAVE

alat sterilisasi basah yang digunakan untuk mensterilisasi medium/ reagen/larutan kimia yang tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi yairu 1210C 2 atm selama 15-20 menit

D. Teknik Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium (gelas dan non gelas)


Peralatan laboratorium memerlukan pemeliharaan secara rutin dan berkala. Tujuannya supaya peralatan laboratorium dapat digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama serta berdampak pada efisiensi anggaran laboratorium. Teknik penggunaan peralatan laboratorium sangat diperlukan agar dapat menjamin keselamatan pengguna maupun alat itu sendiri. Teknik atau dapat juga disebut kaidah harus dipatuhi mengingat jumlah dan jenis alat di laboratorium sangat banyak dan beberapa alat gelas mempunyai sifat mudah pecah. Kaidah dan prinsip-prinsip penggunaan alat gelas secara umum adalah : 

  1. Alat gelas harus bersih dan kering
  2. Skala yang ditunjukkan pada alat gelas terlihat dengan jelas
  3. Alat gelas berfungsi dengan baik (tidak cacat)
  4. Pada proses penggunaan suhu tinggi harus digunakan alat gelas yang tahan panas.
  5. Jika digunakan untuk menggukur atau memindahkan cairan yang berbahaya maka tidak boleh menggunakan anggota tubuh secara langsung namun dengan menggunakan alat bantu dan alat keselamatan kerja.
  6. Menuangkan cairan kedalam cairan yang lain harus diperhatikan urutannya, karena urutan yang salah dapat menimbulkan letupan bahkan ledakan.
  7. Penggunaan alat gelas untuk cairan basa harus segera dilakukan pencucian karena sisa cairan akan menimbulkan kerak sehingga merusak alat.
  8. Penggunaan alat gelas yang untuk asam kuat atau yang menimbulkan gas yang beracun harus dilakukan di dalam alamari asam.
  9. Sebelum disimpan alat gelas dicuci bersih dan dikeringkan
  10. Mempertahankan fungsi dari peralatan dengan memerhatikan jenis, bentuk, serta bahan dasarnya;
  11. Menjaga kebersihan alat dan tempat penyimpanannya dilakukan secara periodic;
  12. Mengkalibrasi alat yang digunakan untuk pengukuran secara periodic;
  13. Penyimpanan alat diatur sesuai dengan jenisnya.
Cara pemeliharaan alat laboratorium dapat dilakukan sebagai berikut :

  1. Bersihkan alat-alat yang terbuat dari gelas (glassware) yang tidak mudah mengalami korosi dengan detergen. Alat kaca yang berlemak dan sulit dibersihkan dengan detergen dapat dibantu dengan cara direndam dalam larutan kalium bikromat 10% dalam asam sulfat pekat. 
  2. Peralatan yang terbuat dari logam yang mudah mengalami korosi harus disimpan pada tempat yang kering, tidak lembap, dan terbebas dari uap yang korosif. 
  3. Untuk peralatan yang terbuat dari logam tahan korosi (stainless steel) cukup dijaga dan menempatkan di tempat yang tidak terlalu lembap. 
  4. Peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan yang tidak tahan panas seperti karet, plastic, silicon, lateks dapat ditempatkan pada suhu kamar yang terlindung dari debu dan panas 
  5. Peralatan yang terbuat dari kayu dan fiber dapat disimpan pada tempat yang kering