SMK Kes. Bhakti Kencana Garut

Teknologi Laboratorium Medis H.E.B.A.T.

Rabu, 23 September 2020

HAEMOMETER (HAEMOGLOBINOMETER)

 Haemometer

(Komponen, Penggunaan, dan Pemeliharaan)


A. Definisi Haemometer

    Haemometer merupakan seperangat alat yang digunakan untuk mengukur kadar haemoglobin darah dengan metode kolometri visual yaitu membandingkan warna senyawa sampel dengan warna standard yang terdapat pada alat. Haemometer dikembangkan oleh sahli, sehingga instrumen ini sering disebut sebagai haemometer sahli.


B. Prinsip Kerja Haemometer Sahli

    Berikut ini akan dibahas mengenai metode hematin asam atau metode Sahli. Metode Hematin-Asam (Sahli) pada prinsipnya akan mengubah hemoglobin menjadi hematin asam, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan standar dalam alat

C. Komponen Haemometer

    1). Standar Warna Sahli
Standar warna haemometer

        Standard warna merupakan salah satu komponen yang terdapat pada set alah haemometer yang berfungsi untuk membandingkan warna larutan uji (haemoglobin) dengan warna standar yang ada pada alat. Jika warna sampel diperkirakan sama dengan warna standar, selanjutnya tinggal menghitung kadar haemoglobin pada tabung sahli.

    2). Tabung Sahli


Tabung Sahli

        Tabung sahli merupakan komponen set alat haemoglobin yang berfungsi untuk mereaksikan antara sampel darah dengan reagen HCl 0,1 N. Pada tabung sahli ini juga terdapat skala yang menunjukan kadar haemoglobin darah dengan satuan gr%.

    3). Pengaduk


Batang Pengaduk

    Batang pengaduk berfungsi untuk menghomogenkan dan mempercepat reaksi sampel darah dan reagen HCl 0,1 N dalam tabung sahli. Batang pengaduk ini terbuat dari kaca, jika tidak hati hati dalam penggunaannya akan mengakibatkan batang pengaduk ini patah atau pecahnya tabung sahli.

    4). Sikat tabung

Sikat Tabung

    Sikat tabung pada komponen ini memiliki fungsi untuk mempermudah membersihkan tabung sahli dari sisa-sisa noda darah

    5). Botol reagen

botol reagen

    Botol reagen pada komponen ini berfungsi untuk menyimpan reagen yang digunakan dalam pemeriksaan haemoglobin (Hb) dengan metode sahli yaitu HCl 0,1 N dan juga tempat menyimpan Aquadets. Botol ini umumnya berwarna coklat dengan maksud untuk mengurangi penguraian reagen oleh sinar matahari langsung.

    6). Pippet Sahli
   

pippet sahli

    Pippet sahli berrfungsi untuk mengambil sampel darah. Pada pippet ini terdapat garis biru berskala 2. Pengambilan sampel darah menggunakan pippet sahli ini harus menggunakan aspirator sebagai alat bantu.

    7). Pippet Tetes

pippet tetes

    Pippet tetes pada komponen set alat haemometer ini berfungsi sebagai alat bantu untuk meneteskan reagen HCl 0,1 N dan aquadest ke dalam tabung sahli.

D. Cara Penggunaan Haemometer Sahli

    1). Tabung Hb meter (Sachli) diisi dengan Cloin sampai garis 2.
    2). Diisap darah dengan pipet sahli sampai garis 20 mm.
    3). Lalu dimasukkan dalam tabung sahli kemudian dikocok sampai terjadi warna coklat tua
    4). Diencerkan dengan air sampai warna cairan dalam tabung sama dengan warna batang tabung gelas disamping satuannya gram %.

    Hal yang harus diperhatikan
    1). Pada saat menghisap sampel darah tidak boleh ada gelembung udara
    2). Pada saat pembersihan pippet sahli dengan kapas harus hati hati jangan sampai mengurangi volume darah
    3). Lakukan pembilasan pippet dengan cara isap dan sembur pippet menggunakan cairan HCl 0,1 N yang terdapat pada tabung sahli
    4). Pada penambahan Aquadest jangan sampai menimbulkan gelembung gas
    5). Pembacaan Skala pada tabung sahli usahakan pada miniskus cekungnya.
    6). lakukan pembacaan pada tempat yang terang.


Anonim.2008.Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practice). DEPKES RI:  Dirjen Pelayanan Medik

Chailan, M. Biomed.2004. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan Edisi 2.Jakarta :  EGC
\
Kiswari, Rukman.2014.Hematologi dan Transfusi.Jakarta:Erlangga

Yayuningsih, Dewi.2014.Laboratorium Kesehatan Dasar.Jakarta:EGC

Minggu, 20 September 2020

SPEKTRUM PMK KK TLM

 SPEKTRUM PMK

Kompetensi Keahlian Teknologi Lab Medis



        Merujuk Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/Kep/MK/2016 tanggal 2 September 2016 tentang Spektrm Pendidikan Menengah Kejuruan, Bersama ini Direktorat Pembinaan SMK menyampaikan bahwa Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan Tersebut muali berlaku pada tahun pelajaran 2017/2018.





Dokumen Spektrum PMK Kompetensi Keahlian Teknologi Lab Medis Dapat di Download Pada tautan berikut Download Spektrum PMK KK Tek Lab Medis



















Rabu, 16 September 2020

HAEMOCYTOMETER

 HAEMOCYTOMETER

Komponen, Penggunaan, dan Pemeiharaan

Haemositometer



A. Haemositometer


        Haemocytometer merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk menghitung sel-sel darah, organel dalam sel, sel-sel darah dalam cairan tulang punggung ke otak, atau jenis sel lain disuspensi. Komponen dalam haemocytometer terdiri dari dua buah pippet thoma (thoma leukosit dan thoma eritrosit), cover glass, aspirator, dan kamar hitung/ bilik hitung (counting chamber)

        Terdapat bermacam-macam kamar hitung berdasarkan perbedaan ukuran dan pola garis pada area hitung, yaitu original Nerbauer, Improved Nerbauer, Burker, Turk, Thoma, Fuch-Roshental, Tatai, dan Sperslevy. Dari sekian banyak jenis kamar hitung tersebut, kotak hitung Improved Nerbauer adalah kotak hitung yang sering digunakan di laboratorium medis

B. Komponen Haemositomter

     1. Kamar Hitung (Improved Nerbauer)


Kamar hitung berfungsi untuk menghitung sel-sel darah berdasarkan perhitunga yang terdapat pada garis bagi. Kamar hitung Improved Nerbauer terbuat dari kaca dengan desain berbentuk persegi Panjang dengan dua buah lekukan dan tepat di tengah kaca tersebut terdapat dua buah kamar yang memiliki garis bagi. Kamar hitung Improved Nerbauer memiliki garis bagi sebagai berikut


Luas seluruh bidang yang di bagi adalah 9 mm2 dan bidang tersebut dibagi menjadi Sembilan bidang besar yang luasnya masing masing 1 mm2. Bidang besar yang terdapat disetiap sudut dibagi lagi menjadi 16 bidang sedang yang luasnya masing-masing ¼ x ¼ mm2.

Bidang besar yang terdapat di tengah -tengah dibagi menjadi 25 bidang sedang dan bidang sedang tersebut dibagi lagi menjadi 16 bagian bidang kecil sehingga jumlah bidang kecil tersebut seluruhnya ada 400 buah bidang yang memiliki luas 1/20 x 1/20 mm2.

Kamar hitung memiliki ketinggian 1/10  mm (0,1mm) yang menunjukkan jarak antara dasar kamar hitung yang memiliki pola garis dengan kaca penutup yang terpasang. 

Maka dari perhitungan luas setiap bidang dan ketinggian dari bilik hitung volume setiap bidang bisa diperoleh sebagai berikut :

1 bidang kecil         =  1/20 x  1/20 x 1/10 =  1/4000 mm3

1 biang sedang        =  1/4 x 1/4 x  1/10     =  1/160 mm3

1 bidang besar        = 1 x 1 x 1/10              = 1/10 mm3

Seluruh bidang yang di bagi  

3 x 3 x 1/10               =  9/10 mm3

     2. Pippet Thoma


  • Pippet Thoma Leukosit

Pippet yang berfungsi untuk pengenceran darah pada pemeriksaan jumlah sel leukosit dan eosinophil. Pippet ini memiliki ciri ciri sebagai berikut :

1)   Memiliki batu berwarna putih yang terletak pada gelembung pippet yang berfungsi untuk membantu menghomogenkan darah dan reagen

2)      Memiliki skala 0,5; 1; dan 11.

Perhitungan pada pippet ini dapat menggunakan cara sebagai berikut

Misal sampel darah yang diambil hingga batas 0,5 dan diencerkan hingga batas 11. Maka     perhitungannya adalah


  • Pippet Thoma Eritrosit

Pippet yang berfungsi untuk pengenceran darah pada pemeriksaan jumlah sel eritrosit dan trombosit. Pippet ini memiliki ciri ciri sebagai berikut :

1)   Memiliki batu berwarna merah yang terletak pada gelembung pippet yang berfungsi untuk membantu menghomogenkan darah dan reagen

2)      Memiliki skala 0,5; 1; dan 101.

Perhitungan pada pippet ini dapat menggunakan cara sebagai berikut

Misal sampel darah yang diambil hingga batas 0,5 dan diencerkan hingga batas 101. Maka perhitungannya adalah


     3. Aspirator

Aspirator berfungsi sebagai alat bantu pippet thoma untuk melakukan penghisapan atau aspirasi sampel darah dan larutan pengencer (reagen). Aspirator biasanya terbuat dari selang plastik yang elastis.        

    4. Kaca Penutup (Deck Glass)

    Kaca penutup (cover glass) berfungsi untuk menutup kamar hitung saat hendak dilakukan pembacaa jumlah sel di bawah mikroskop. Kaca penutup yang dipakai hendaknya yang diperuntukan untuk kamar hitung biasanya kaca penutup lebih tebal dan dibuat sangat datar.


C. Prinsip Kerja Hemositometer

Pada dasarnya alat haemositometer digunakan untuk menghitung sel darah secara manual. Perhitungan tersebut dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu jumlah pengenceran sampel darah dan volume kamar hitung yang digunakan untuk menghitung sel darah.

     Secara matematis, perhitungan sel darah dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


Keterangan :

Jumlah sel darah = jumlah sel darah sebenarnya (sel/mm3)

N                          = jumlah sel yang diamati

KV                       = Konversi volume kamar hitung

Pengenceran         = jumlah pengenceran pada pippet thoma

Dua faktor yang sangat mempengaruhi perhitungan jumlah sel pada alat haemositometer tersebut adalah pengenceran sampel oleh pengencernya dan Konversi Volume (KV) dibawah ini adalah penjelasan bagaimana memperoleh nilai kedua faktor tersebut:


Konversi Volume (KV):

Maksud dari Konversi Volume adalah menyesuaikan volume kamar hitung dengan jumlah kotak yang digunakan dalam perhitungan sel di bawah mikroskop. Secara matematis perhitungan Konversi Volume adalah sebagai berikut :

 KV = Jumlah kotak hitung x volume kotak hitung

Contoh untuk perhitungan jumlah sel leukosit menggunakan 4 buah bidang besar yang memiliki volume 1/10 mm3. Dengan memasukkan ke dalam rumus maka

KV =  1/10 mm3 x 4 bidang besar = 0,4 mm3

Atau hal yang sama dapat digunakan jika ingin menghitung menggunakan bidang sedang. Untuk leukosit jumlah bidang sedang adalah 64 bidang dengan luas 1/160 mm3. Maka konversi volume dapat diperoleh

KV =  mm3 x 64 = 0,4 mm3

Kedua perhitungan tersebut tidak ada perbedaan sama sekali. Pada intinya untuk memahami Konversi Volume (KV) harus terlebih dahulu memahami garis bagi pada kamar hitung.

D. Cara Penggunaan Haemositometer

1. Persiapan Bilik Hitung

a.      Perhatikan bilik hitung dalam keadaan baik dengan cara menerawang bilik hitung sehingga terlihat garis bagi yang terdapat pada bilik hitung

b.      Basahi kedua sisi kamar hitung dengan cara mengusapkan ujung telunjuk basah. Langkah ini bermaksud untuk merekatkan cover glass atau kaca penutup dengan bilik hitung

c.  Siapkan cover glass atau kaca penutup dalam keadaan bersih dan kering kemudian tempelkan kaca penutup di atas kamar hitung, tekan perlahan dengan menggunakan kedua ibu jari geser ke atas dan ke bawah sambal tetap di tekan perlahan sampai kaca penutup menempel dan tidk bisa di geser lagi.

d.  Kaca penutup yang sudah menempel biasanya ditandai adanya lingkaran Pelangi pada kedua sisi perekatan dan kaca penutup tidak terjatuh Ketika bilik hitung di balik. 

          2. Penggunaan Pippet Thoma

Sebelum melakukan pengenceran pastikan pippet dan aspirator dalam keadaan bersih dan tidak terkontaminasi. Perlu kehati-hatian dan ketelitian dalam melakukan pengenceran dengan pippet untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran volume sampel dan reagen. Langkah-langkah penggunaan pippet thoma adalah sebagai berikut:

a.       Pasang selang aspirator pada pangkal pipet thoma

b.      Tiup selang aspirator dengan ujung pippet thoma kearah telapak tangan, hal ini dilakukan untuk mengecek apakah pippet thoma tersebut tersumbat atau tidak.

c.   Isap darah sampai “tanda batas” yang dikehendaki. Untuk mengurangi kelebihan darah gunakanlah kertas isap/tissue secara hati hati.

d.      Usaplah darah yang ada di luar pippet untuk menghindari kontaminasi sampel ke reagen.

e.     Tambahkan larutan pengencer dengan cara menghisap larutan tersebut sampai tanda batas volume yang berada di pangkal pippet

f.      Homogenkan sampel dan larutan pengencer dengan cara membolak balik pippet

   
  3. Pengisian Bilik Hitung

a.       Letakan kamar hitung yang sudah ditutup dengan kaca penutup di atas meja yang datar.

b.    Buang 3 - 4 tetes sampel pertama yang ada dalam pippet thoma, kemudian sentuhkan ujung pippet thoma kedalam kamar hitung dengan pinggir kaca penutup (sudut 30o) cairan akan terserap masuk kedalam kamar hitung.

c.       Pastikan kedua sisi kamar hitung terisi penuh dan tidak melebar ke sisi kamar hitung.

d.    Untuk melakukan inkubasi, simpan kamar hitung pada cawan petri yang berisi kapas basah (±5 menit)

E. Cara Perawatan Haemositometer

Perawatan dan pemeliharaan alat haemositometer perlu dilakukan suapaya alat ini dapat digunakan dalam waktu yang lama. Haemositometer yang terawat dapat meminimalisir kesalahan yang ditimbulkan oleh alat. Bagian yang harus tetap terawat pada alat haemositometer adalah garis bagi yang terdapat pada bilik hitung dan rongga batang yang terdapat pada pippet thoma. Berikut ini Langkah-langkah perawatan haemositometer :

1.      Pastikan bilik hitung dan pippet thoma dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah digunakan.

2.   Untuk merawat pippet thoma dari sumbatan kotoran, lemak atau sisa sampel lakukan Teknik isap sembur dengan menggunakan aquadest atau aseton.

3.   Hindari melakukan Teknik isap sembur menggunakan mulut/nafas, karena udara pada nafas akan mengotori pippet. Gunakan spuit untuk membantu melakukan Teknik tersebut.

4.     Apabila terdapat bekuan sampel yang ada di dalam pippet, gunakan rambut kuda atau serat baja tipis untk mendorong kotoran tersebut keluar. Lakukan secara hati hati jangan sampai ujung pippet tersebut pecah.

5.    Gunakan kapas beralkohol untuk membersihkan permukaan bilik hitunng, gosokan cukup sekali dan satu arah.

6.    Simpan haemositometerdalam lemari yang kering, hindari adanya debu dan tambahkan silica gel untuk menghindari kelembapan.




Sumber :

Anonim.2008.Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practice). DEPKES RI:  Dirjen Pelayanan Medik

 

Chailan, M. Biomed.2004. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan Edisi 2.Jakarta :  EGC

         

          Kiswari, Rukman.2014.Hematologi dan Transfusi.Jakarta:Erlangga

 

Yayuningsih, Dewi.2014.Laboratorium Kesehatan Dasar.Jakarta:EGC