PROFIL RSUD dr SLAMET GARUT
A. Latar Belakang
Didirikan pada zamasn Kolonal Belanda tahun 1922 . Pada tahun 1917 , di Garut belum ada rumah sakit umum, baru terdapat klinik darurat untuk Stadpolitie di Jalan Tjiamoek Rivier Weg (Jl.cimanuk sekarang), persisnya di Asrama Tentara sekarang. Penggagasnya adalah dr. Mulder dan dr. Stiohtor. Sementara itu untuk praktek umum, mereka bertempat di Gedung Padang Bulan Jalan Societstraat (Gedung BJB, Jl.A.Yani sekarang). Setelah keluar Besluit No.10279 tanggal 19 Juli 1921 yng ditetapkan oleh Gubernur Jendral D.Fock dan Sekretaris Jendral G.R Erdfrink sebagai wakil Sri Ratu Wihelmina dari kerajaan Belanda, mulailah ditingkatkan pembangunan di daerah Periangan. Begitu juga di Garut, jalan-jalan, saluran air, pasar rakyat, rumah sakit, lampu-lampu jalan taman-taman, lapangan, juga jembatan-jembatan mulai di bangun. Demikian pula jembatan di atas sungai Cimanuk saat itu mulai di bangun, yang menghubungkan anatara Maktal dengan jalan menuju Patrol. Dan sekitar tempat ini pula dibangunlah Rumah Sakit Umum yang terbilang bagus sebagai tempat perawatan orang-orang yang sakit. Rumah sakit itu berada di daerah yang di kelilingi sungai Cimanuk, sungai Cipeujeuh , dan sungai Cikamiri.
Lapangan Parijs dekat RSU dulu, yang digunakan sebagai tempat bermain sepak bola.Pada saat wabah pes melanda Garut , saking banyaknya pasien konon lapang digunakan untuk menampung pasien yang tertampung di rumah sakit. (Sumber: Tropen Museum).
Di depan rumah sakit terdapat lapangan yang dikenal sebagai Lapangan Parisj (De Parisj Plein) yang dipisah oleh jalan Zieken Huis Straat (Jalan Rumah Sakit sekarang), yang rimbun dengan pepohonan Ki Hujan (de regen boom). Rumah Sakit diresmikan oleh Gubernur Jendral Dirk Fork (1921-1926) dan disaksikan oleh Bupati Garut R.A.A Soeria Karta Legawa (1915-1929) pada bulan Maret 1922. Saat menjalankan tugasnya itu, ia terkena pula penyakit pes sampai akhirnya meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 1930. Ketika R.A.A Soeria Karta Legawa meninggal dunia pada hari Senin tanggal 2 Desember 1929, dan diganti oleh Wedana Cipeujeuh Tumenggung Moch, Moesa Soeria Karta Legawa baru 4 bulan memimpin, kira-kira bulan Maret 1930, ditatar Garut sedang berjangkit wabah penyakit pes yang diakibatkan oleh bakteri pes. Pes adalah suatu penyakit yang disebabakan oleh infeksi bakteri bernama Yersinia Pestis. Penyakit ini dikenal juga dengan istilah wabah hitam (black death). Terhitung banyak korban berjatuhan meninggal dunia, ribuan warga desa menderita karena wabah itu. Penyebabnya adalah banyaknya sarang tikus di rumah-rumah warga di kampong, yang terbuat dari dinding anyaman bambu (bilik) dengan lantai tanah dan atap dari ijuk, tempat yang cocok untuk tikus bersarang. Besarnya dampak wabah pes membuat pemerintah Hindia Belanda menyatakan tatar Garut sebagai daerah yang dalam keadaan “bencana nasional”. Nama Rumah Sakit Umum dr.Slamet diambil dari nama dokter yang ikjut berjuang memberantas wabah pes. Dr.Slamet Atmosoediro selaku kepala RSU, ditugaskan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai ketua tim pemberantas penyakit pes. Tak lama kemudian Mantri Kesehatan Mas Iyas yang ergabung dalam tim pemberantas pes itu, juga tersernag penyakit yang sama dan meninggal dunia. Mulai saat itu pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan aturan tentang pendirian bangunan(woning) yang harus mendapatkan ijin dari Mantri Bangunan, seperti dinding harus terbuat sekurang-kurangnya setengah tembok dan bilik , lantai harus menggunakan papan yang berjarak kira-kira sebatas lutut orang dewasa dari tanah (struktur panggun), juga atap ijuk diganti genteng yang disediakan langsung dari pabriknya di Kampung Lio. Biaya pembangunan dibantu oleh pemerintah Hindia Belanda malah untuk yang punya rencana perbaikan rumahnya dapat dibantu dengan pinjaman dari bank, asal sesuai dengan syarat-syarat yamg ditentukan Mantri Pembangunan. Dr. Slamet Atmosoediro, dari tahun 1927 ia ditugaskan di Zieken Huis Garut untuk memberantas wabah pes, yang tragisnya menulari pula sang dokter, sampai akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 1930.(Sumber:KITLV).
Setelah itu Kepala Rs Garut dilanjutkan oleh dr.H.R Parjono Soerio Dipoero, pindahan dari RS Tasikmalaya. Ia menjabat kepala RSU Garut dari tahun 1935 sampai 1945. Untuk mengingat jasaaya, nama dr. Slamet Atmosoediro dijadikan nama RSU Garut, hingga dikenal sebagai RSU dr.slamet hingga sekarang, yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 51/Men.kes/SK II /79 tahun 1979.
B. Visi RSUD dr. Slamet Garut
“RSUD dr Slamet menjadi
kebanggaan masyarakat Garut yang dipercaya aman, nyaman, dan terjangkau”
C. Misi RSUD dr. Slamet Garut
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau dengan menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa memperhatikan fungsi sosial
- Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana Rumah Sakit.
- Membangun kemitraan dengan lembaga lainnya dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam menunjang program pemerintahan Kabupaten Garut.
- Meningkatkan profesionalisme dan keramahan pegawai RSUD dr. Slamet Garut
D. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium RSUD dr. Slamet Garut
E. Kegiatan Pelayanan Di Rumah Sakit RSUD dr. Slamet Garut
Pelayanan yang dilakukan di rumah sakit meliputi :
1. Laboratorium
Adapun beberapa pemeriksaan yang tersedia di Laboratorium RSUD dr. Slamet melayani beberapa pemeriksaan diantaranya sebagai berikut :
Jenis Pemeriksaan Hematologi
- Hemoglobin
- Laju Endap Darah
- Trombosit
- Hitung Jenis Leukosit
- Leukosit
- Morfologi Darah Tepi
- Eritrosit
- Waktu Pendarahan
- Hematokrit
- Malaria
Jenis Pemeriksaan Urine
- Makroskopik Urine
- Glukosa Urine
- Sedimen Urine
- Protein Urine
- Protein Esbach
- Bilirubin
- Urobilin
- Tes Kehamilan
Jenis Pemeriksaan Feses
- Feses Rutin
- Lemak
- Darah Samar
- Sisa Pencernaan
Jenis Pemeriksaan Kimia Klinik
- Protein total
- Albumin/globulin
- Bilirubin total
- Bilirubin direk
- GPT (ALT)
- GOT (AST)
- Gamma GT
- Alkali
- Fotase asam
- Glukosa puasa
- Glukosa 2 jam PP
- Kolestrol total
- Trigliserida
- Kolestrol HDL
- Kolestrol LDL
- LDH
- CK / CPK
- Ureum (BUN)
- Asam Urat
- Natrium
- Kalium
- Kalsium
- Amilase
- Lipase
Jenis pemeriksaan LSC / TRASUNDAT / EKSUDAT
- Protein
- Glukosa
- Nonne / Pandy
- Rivatta
- Jumlah Sel
Jenis Pemeriksaan Imunologi
- HbsAg
- Anti Hb3
- Anti Dengue IgG
- Anti Dengue IgM
- VDRL
- TPHA
- Widal
- CRP kualitatif
- ASO (ASTO)
- Faktor reumatoid
- Anti-38-kD IgG (TB)
- Anti-LAM IgM
- Anti PGL – 1 IgM (Liepra)
- Helicobaster pylon IgG
- Anti Amuba (Seramoeba)
Jenis Pemeriksaan lain
- Analisis sperma
- Analisis Batu Ginjal
- Pap’s smear
Jenis Pemeriksaan kimia
- Anti Toxoplasma IgG
- Anti Toxoplasma IgM
- Anti Rubella IgG
- Anti Rubella IgM
- Anti CMV total
- Anti CMV IgM
- Anti HSV IgG
- Anti HSV IgM
Jenis Pemeriksaan Mikrobiologi
- Preparat Langsung
- Pewarnaan Gram
- Kultur, hitung kuman Resistensi
- Pewarnaan BTA
- Urine
- Sputum
Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Slamet Garut dibagi ke dalam jenis Pelayanan Medis, Pelayanan Medis lainnya dan Pelayanan Penunjang Medis.
Pelayanan medis terdiri dari instalasi rawat jalan dan instalasi gawat darurat serta rawat inap. Pelayanan rawat jalan dan instalasi gawat darurat terdiri dari.
2. Pelayanan Rawat Jalan
- Instalasi Gawat Darurat
- Poliklinik atau Rawat Jalan
- Klinik Spesialis Penyakit Dalam
- Klinik Spesialis Bedah
- Klinik Spesialis Anak
- Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan
- Klinik Spesialis THT
- Klinik Spesialis Mata
- Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin
- Klinik Spesialis Syaraf
- Klinik Gigi dan Mulut
- Klinik Spesialis Orthopedi
- Klinik Spesialis Jantung
- Klinik Gizi
- Klinik Keluarga Berencana
- Klinik Tumbuh Kembang Anak
- Klinik Jiwa
- Klinik Psikologi
- Klinik VIP (Intan)
3. Pelayanan Rawat Inap
Di rumah sakit terdiri dari beberapa pelayanan ruangan rawat inap yang terdiri dari :
1) Rawat inap penyakit dalam terdiri dari ruangan :
a) Mutiara Atas
b) Mutiara Bawah
c) Agate Bawah
d) Agate Atas
e) Zamrud
f) Zade
2) Rawat inap bedah terdiri dari ruangan :
a) Marjan Atas
b) Marjan Bawah
3) Rawat inap Kebidanan dan kandungan terdiri dari ruangan :
a) Perinatologi
4) Rawat inap kesehatan anak terdiri dari ruangan :
a) Aster
b) Mirah
c) Nusa Indah Atas
d) Nusa Indah Bawah
5) Rawat inap intensif terdiri dari ruangan :
a) ICU
b) IGD
6) Rawat inap umum terdiri dari ruangan :
a) Intan
b) Permata
c) Puspa Utama
4. Pelayanan Medis Lainnya :
1) Instalasi Bedah Sentral dengan 3 buah kamar operasi
2) Intstalasi Rehabilitasi Medik
3) General Medical Check Up
4) Instalasi Hemodialisa atau cuci darah3eyijythugyd1qeeff
5) Instalasi Intensive Care Unit (ICU)
5. Pelayanan Penunjang Medik
1) Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
2) Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi
3) Instalasi Radio Diagnostik atau Diagnostik Elektromagnetik seperti :
a) Rontgent
b) Ultrasonografi (USG)
c) Elektrokardiografi (EKG)
d) Elektro Encephalografi (EEG)
e) Renograf
f) Endoscopy
g) Audiometri
h) Tread Mill
4) Instalasi Farmasi
5) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
6) Instalasi Gizi
7) Instalasi CSSD
8) Instalasi Sanitasi dan Pengolahan Air Limbah
9) Instalasi Kedokteran Forensik