SMK Kes. Bhakti Kencana Garut

Teknologi Laboratorium Medis H.E.B.A.T.

Minggu, 27 Oktober 2019

CENTRIFUGE

CENTRIFUGE(Prinsip, Penggunaan, dan Perawatan)

centrifuge

A.    Definisi Centrifuge
Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, sentrifus menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap.
Peralatan sentrifus terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan dipisahkan. Rotor ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya.
Dalam bidang laboratorium medis centrifuge merupakan salah satu peralatan yang berguna untuk memisahkan partikulat padat dalam cairan. Sebagai contoh:
1.      Untuk memisahkan serum.
2.      Untuk pemeriksanaan Ht ( Hematokrit ).
3.      Untuk pemeriksaan mikroskopis.

B.     Prinsip Kerja Centrifuge
Prinsip sentrifugasi didasarkan pada pemisahan molekular dari sel atau organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep  bahwa partikel yang tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke dasar wadah karena adanya gaya gravitasi.  Sehingga laju pengendapan suatu partikel yang tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan tersebut dapat dilakukan dengan cara menempatkan wadah yang berisi suspensi partikel kemesin sentrifugasi tepatnya pada bagian rotor yang kemudian akan berputar dengan kecepatan tertentu.
Hal tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Teknik ini dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi molekul biologi dan komponen selular. Hasil sentrifugasi terbagi menjadi dua, yaitu supernatan dan pelet. Supernatan adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih rendah. Posisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya lebih jernih. Sementara pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis yang lebih tinggi


C.    Komponen Cenrifuge
Terdapat tiga komponen penting dalam centrifuge
1.      Kumparan central (A)
2.      Kepala centrifuge (E)
3.      Tabung Centrifuge (T)

bagian centrifuge


D.    Jenis-jenis Centrifuge
1.      General Purpose Centrifuge
Model biasanya adalah tabletop ( bisa diletakkan diatas meja ) yang dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0 – 300 rpm, bisa  menampung sampel dari 5 sampai 100 ml.
2.      Mikro Centrifuge
Alat ini disebut juga microfuges yaitu memutar microtubes khusus pada kecepatan tinggi.
3.      Speciality Centrifuge
Merupakan  centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik seperti mikrohematokrit centrifuge dan blood blank centrifuge yang dirancang untuk pemakaian spesifik di laboratorium klinik.
a.  Microhematokrit Centrifuge merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler untuk pengukuran volume hematokrit pack cell.
b.    Bloodbank Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi yang dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung. 
4.      Centrifuge berkecepatan tinggi
a.   Ultracentrifuge yaitu centrifuge yaitu centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar dengan kecepatan diatas 50.000 rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan sistem pendinginan. Untuk menjaga agar sampel tetap dingin selama dicentrifuges, centrifuge ini lazim dipakai di laboratorium penelitian.
b.    Refrigerated Centrifuge adalah centrifuge berkecepatan tinggi yang berputar dengan kecepatan 0 – 20.000 rpm. Centrifuge ini dilengkapi dengan system pendinginan untuk menjaga agar sampel tetap dingin selama dicentrifuges. Centrifuges ini lazim dipakai di laboratorium penelitian.

        E.     Jenis Rotor pada Centrifuge
1.      Swing Out / Horizontal Rotor
Keuntungan
Menghasilkan butiran endapan yang terdistribusi merata
Dapat disesuaikan dengan berbagai tabung. Bisa untuk volume tunggal yang besar
Kerugian
Kecepatannya terbatas. Menimbulkan gesekan yang tinggi (bunyi,panas, kecepatannya lambat) Ada bagian bergerak yang lebih banyak
skema swing-out rotor

 
2.      Fixed Angle Rotor
Keuntungan
Bisa berkecepatan tinggi Memberikan jalur pemisahan yang lebih pendek Memberikan dukungan tube yang lebih maksimum. Menghasilkan gesekan dan panas yang lebih sedikit
Kerugian
Menghasilkan butiran endapan yang tidak rata Memiliki kapasitas yang lebih terbatas Membuat tube menerima tekanan yang tinggi Tips tube, tube tanpa tutup tidak bisa diisi penuh.
skema fixed angle rotor
  
       F.     Penggunaan Centrifuge
1.     Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
2.     Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
3.     Nyalakan centrifuge
4.     Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
5.  Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada setiap tabung haruslah sama ukurannya
6.    Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersilang berlawanan. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge terisi penuh oleh  tabung larutan yang akan dimurnikan.
7.    Tutup kembali penutup centrifuge
8.  Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi  putaran (Rpm) yang diinginkan
9.    Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
10. Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam tabung yang     telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling berlawanan pula.

      G.    Perawatan Centrifuge dan Hal Yang Perlu Diperhatikaan Saat Penggunaan Centrifuge
1.   Penempatan sampel harus dalam keadaan seimbang dan simetris ( balance ) hal ini untuk menjaga agar putaran tidak bergetar dan alat akan berumur lama.
Cara menyeimbangkan tabung:
      • Jika tabung dinomori, tempatkan tabung tabung tersebut saling bersebrangan
      • Seimbangkan tabung yang bersebrangan dengan menimbang atau menyamakan volume larutan dalam tabung tersebut
      • Jika hanya satu tabung (berisi suspensi) yang akan disentrifugasi, seimbangkan dengan tabung sejenis berisi air.
2.  Isi tabung tidak melebihi tiga perempat volume maksimal tabung untuk menghindari tumpahan sampel ke dalam wadah.
3.      Centrifuge harus diletakan dengan alas karpet atau karet di atas permukaan datar.
4.   Pastikan bahwa penutup telah menutup dengan baik dan kencang sebelum centrifuge dijalankan
5.    Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan tidak ada maka tabung muah pecah waktu di sentrifus karena adanya gaya sentrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar wadah. Bantalan harus sesuai dengan ukuran bantuk tabung.
6.      Hentikan segera bila beban tidak seimbang dan terdengar suara aneh
7.   Untuk perawatan, dibersihkan alat hanya dengan lap bersih atau lap yang dibasahi air kemudian dilap dengan kain kering setiap selesai kerja.
8.      Jangan mengoperasikan centrifuge dengan tutup terbuka
9.      Jangan menggunakan centrifuge dengan kecepatan lebih tinggi dari keperluan
10.  Jangan membuka tutup centrifuge sebelum centrifuge benar benar terhenti.


Sumber :
Anonim.2008.Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Yang Benar (Good Laboratory Practice). DEPKES RI:  Dirjen Pelayanan Medik

Anonim.2016.Fungsi Alat Centrifuge dan Cara Menggunakannya.Tersedia online : https://fungsialat.blogspot.com/2016/12/fungsi-alat-centrifuge-dan-cara.html [20 Oktober 2019]

Chailan, M. Biomed.2004. Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan Edisi 2.Jakarta :  EGC

Hendra Adijuwana. 1989. Teknik pemisahan Dalam Analisis Biologis. Bogor: IPB Press

Yayuningsih, Dewi.2014.Laboratorium Kesehatan Dasar.Jakarta:EGC





Minggu, 20 Oktober 2019

Petunjuk Teknis Sidang PKL Teknologi Laboratorium Medis

A. LATAR BELAKANG 
Secara umum tujuan dari Praktik kerja lapangan (PKL) adalah agar siswa dapat menerapkan, membandingkan antara pengetahuan teori maupun praktik yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada di lingkungan DU/DI. 

Selain itu dari kegiatan praktik kerja lapangan diharapkan dapat membekali siswa untuk lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan ketrampilannya secara professional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi yang berkembang di masyarakat. 

Melalui kegiatan PKL, siswa diharapkan secara tidak langsung sekolah akan mendapatkan umpan balik dari DU/DI dalam meningkatkan mutu tamatan. 

Adapun tujuan PKL secara khusus tentang kegiatan PKL bagi siswa, setelah selesai melaksanakan kegiatan Praktik kerja lapangan, diharapkan siswa dapat : 
  1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di lini industri. 
  2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja Dunia Usaha / Dunia Industri. 
  3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai tuntutan DU/DI. 
  4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerjadalammengembangkan keahliannya sesuai dengan profesi yang digelutinya. 
  5. Memiliki ketekunan, keuletan dan ketekunan dalam bekerja. 
  6. Memperhatikan kualitas dan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan tuntutan profesi.
Sebagaimana tertuang didalam kebijakan konsep Penilaian Sistem Ganda (PSG) harus dilaksanakan selama konsep pembelajaran berlangsung di sekolah dan di Industri. Ruang lingkup bimbingan diarahkan kepada penyiapan siswa memasuki dunia kerja, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran. 

Agar tujuan program PKL dapat dipahami oleh semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan, maka gambaran tentang mekanisme alur kegiatan PKL dari awal persiapan sampai dengan akhir kegiatan pada gambar diagram di bawah ini :



B. TUJUAN PELAKSANAAN SIDANG PKL
Pelaksanaan sidang laporan PKL ini diselenggarakan dengan tujuan :
  1. Sebagai salahsatu kegiatan evaluasi kegiatan PKL yang sudah dilakukan oleh peserta didik di DU/DI
  2. Sebagai syarat memperoleh sertifikat PKL
  3. Sebagai media pembelajaran bagi peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dan sikap
C. JADWAL SIDANG LAPORAN PKL
Jadwal sidang laporan PKL Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium Medis Angkatan Ke IX akan diselenggarakan pada :

Hari         : Rabu s.d Jumat 
Tanggal   : 03 – 05 Februari 2020
Tempat    : Kampus SMK Kes. Bhakti Kencana Garut
Jadwal     : Terlampir

D. PESERTA SIDANG LAPORAN PKL 
Peserta sidang laporan PKL Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium Medis adalah peserta didik kompetensi keahlian Teknologi Laboratorium Medis yang sudah memenuhi syarat sebagai peserta sidang PKL. Adapun syarat peserta sidang PKL adalah sebagai berikut : 
  1. Peserta sidang merupakan peserta didik aktif di sekolah SMK Kes. Bhakti Kencana Garut. 
  2. Peserta sidang sudah menyelesaikan kegiatan PKL Tahap I dan PKL Tahap II yang dibuktikan dengan mengumpulkan laporan PKL Tahap I dan draft laporan PKL Tahap II 
  3. Peserta sidang sudah melunasi administrasi PKL dan administrasi sekolah lainnya yang ditentukan oleh bendahara sekolah yang dibuktikan dengan surat keterangan dari bendahara sekolah 
E. TEKNIS DAN TATA TERTIB PESERTA SIDANG LAPORAN PKL 
1. Teknis Sidang
  • Waktu Sidang : 30 menit ( 10 menit presentasi & 20 menit Tanya jawab)
  • Jumlah Penguji : 1 peserta sidang diuji oleh 2 penguji 
2. Tata tertib peserta sidang
  • Peserta sidang diwajibkan berpakaian rapi dan menggunakan dress code putih-putih lengkap dengan almamater
  • Peserta sidang harus hadir di sekolah 15 menit sebelum sidang laporan dimulai 
  • Peserta sidang harus mempersiapkan bahan presentasi berupa power point ( jumlah slide maksimal 15 slide) 
  • Peserta sidang membawa laptop sendiri 
  • Peserta sidang wajib mengisi daftar hadir dan daftar penilaian sidang sebelum memasuki ruangan sidang 
  • Hal lainnya yang mengatur tata tertib bisa ditanyakan kepada panitia penyelenggara 
F. PENGUJI SIDANG
1. Penguji Sidang

Penguji sidang laporan PKL Kompetensi Keahlian Teknik Laboratorium Medis merupakan orang-orang yang berhubungan dan ahli kompetensi bidang tersebut. 

2. Juknis penguji sidang
  • Penguji sidang wajib menilai penampilan peserta sidang sesuai dengan form penilaian yang telah disediakan
  • Penguji sidang berhak mengajukan pertanyaan kepada peserta sidang mengenai penulisan laporan, konten materi laporan sidang, serta materi lain yang bersangkutan dengan kompetensi keahlian teknologi laboratorium medis 
  • Penguji sidang hanya diberi waktu 15 menit untuk menanggapi dan mengajukan pertanyaan kepada peserta sidang 
G. PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam lembar petunjuk teknis pelaksanaan sidang laporan PKL bisa langsung menghubungi panitia PKL Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium Medis. 

Demikian petunjuk teknis kegiatan sidang laporan PKL Kompetensi Keahlian Teknologi Laboratorium tahun 2020. Semoga Alloh SWT memberikan kemudahan dan kelancaran penyelenggaraan kegiatan ini.


KIMIA SMK : Ikatan Kimia

BAB III
IKATAN KIMIA

Ikatan Kimia

Semua unsur yang ada di alam ini akan menyesuaikan dirinya untuk bisa menjadi unsur yang stabil. Untuk mencapai kesetabilan tersebut unsur akan cenderung melepas atau menangkap elektron dan menyesuaikannya dengan jumlah elektron gas mulia atau dengan cara lain yaitu mengikat unsur lain untuk mencapai kestabilannya. Dua unsur atau lebih yang berikatan akan menjadi suatu senyawa yang sifatnya berbeda dari unsur pembentuknya. Pada BAB ini akan dijelaskan mengenai bagaimana unsur mencapai kestabilannya, jenis ikatan yang terjadi jika unsur berikatan dan sifat sifat senyawa yang terbentuk.

DOWNLOAD Modul Kimia : BAB III Ikatan Kimia

Kompetensi yang harus dicapai pada BAB ini adalah :

Kompetensi Dasar 3.3
Mengevaluasi proses pembentukan ikatan kimia dan hubungannya dengan sifat senyawa yang terbentuk

Kompetensi Dasar 4.3
Menetapkan sifat senyawa berdasarkan konsep ikatan kimia

Senin, 12 Agustus 2019

PROFIL RSU NURHAYATI

Logo RSU Nurhayati

PROFIL RSU NURHAYATI GARUT

A. Latar Belakang

RSU NURHAYATI GARUT ialah salah satu RS yang sebelumnya merupakan Klinik Nurhayati, yang sekarangnya berubah menjadi Rumah Sakit Nurhayati dikarenakan kepercayaan masyarakat terhadap klinik tersebut dan kualitas kerja yang baik, akhirnya sampai saat ini klinik nurhayati berkembang menjadi Rumah Sakit. RS ini milik Organisasi Sosial Garut yang bermodel RSU, diurus oleh Yayasan Syafi Asiyah negeri dan tergolong ke dalam Rumah Sakit Kelas Belum ditetapkan. RS ini telah terdaftar sedari 25/03/2015 dengan Nomor Surat ijin 503/1945/ Diskes dan Tanggal Surat ijin 16/08/2013 dari Bupati Garut dengan Sifat Tetap, dan berlaku sampai 2018. Setelah mengadakan Metode AKREDITASI Rumah sakit Seluruh Indonesia dengan proses akhirnya ditetapkan status Akreditasi Rumah Sakit. RSU ini berlokasi di Jl. Jendral Sudirman No. 6, Garut, Indonesia. 

B. Visi Rumah Sakit Umum Nurhayati Garut

“Menjadi rumah sakit umum pilihan peratama masyarakat kabupaten Garut.”

C. Misi Rumah Sakit Umum Nurhayati Garut

  • Meningkatkan sumber daya manusia dan peralatan yang modern.
  • Membuka 5 (lima) klinik pendukung di kabupaten Garut

D. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Nurhayati


Struktur Organisasi RSU Nurhayati 

E. Kegiatan Pelayanan Di Rumah Sakit Umum Nurhayati Garut 

Pelayanan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Nurhayati Garut meliputi:

a. Laboratorium

b. Rawat Jalan

c. Rawat Inap

Di Rumah Sakit Umum Nurhayati Garut terdiri dari beberapa ruang rawat inap:

1) Ruang Aster

2) Ruang Anggrek

3) Ruang Rose

4) Ruang Mawar

5) Ruang Teratai

6) Ruang Melati

7) Ruang Dahlia

8) Ruang Kenanga Tulip

9) Ruang Flamboyan

10) Ruang Nusa Indah

11) Ruang Edelweis

12) Ruang Cempaka

13) Ruang Sakura

14) Ruang Kakatua

15) Ruang Rajawali

16) Ruang Garuda

17) IGD

18) Ruang VK / OK

19) Ruang HCU/ICU

F. Uraian Kerja Pelayanan di Laboratorium

Alur Kerja Pelayanan Laboratorium RSU Nurhayati


Kamis, 08 Agustus 2019

Profil RSUD dr. Slamet Garut


PROFIL RSUD dr SLAMET GARUT




A. Latar Belakang

Didirikan pada zamasn Kolonal Belanda tahun 1922 . Pada tahun 1917 , di Garut belum ada rumah sakit umum, baru terdapat klinik darurat untuk Stadpolitie di Jalan Tjiamoek Rivier Weg (Jl.cimanuk sekarang), persisnya di Asrama Tentara sekarang. Penggagasnya adalah dr. Mulder dan dr. Stiohtor. Sementara itu untuk praktek umum, mereka bertempat di Gedung Padang Bulan Jalan Societstraat (Gedung BJB, Jl.A.Yani sekarang). Setelah keluar Besluit No.10279 tanggal 19 Juli 1921 yng ditetapkan oleh Gubernur Jendral D.Fock dan Sekretaris Jendral G.R Erdfrink sebagai wakil Sri Ratu Wihelmina dari kerajaan Belanda, mulailah ditingkatkan pembangunan di daerah Periangan. Begitu juga di Garut, jalan-jalan, saluran air, pasar rakyat, rumah sakit, lampu-lampu jalan taman-taman, lapangan, juga jembatan-jembatan mulai di bangun. Demikian pula jembatan di atas sungai Cimanuk saat itu mulai di bangun, yang menghubungkan anatara Maktal dengan jalan menuju Patrol. Dan sekitar tempat ini pula dibangunlah Rumah Sakit Umum yang terbilang bagus sebagai tempat perawatan orang-orang yang sakit. Rumah sakit itu berada di daerah yang di kelilingi sungai Cimanuk, sungai Cipeujeuh , dan sungai Cikamiri. 

Lapangan Parijs dekat RSU dulu, yang digunakan sebagai tempat bermain sepak bola.Pada saat wabah pes melanda Garut , saking banyaknya pasien konon lapang digunakan untuk menampung pasien yang tertampung di rumah sakit. (Sumber: Tropen Museum). 

Di depan rumah sakit terdapat lapangan yang dikenal sebagai Lapangan Parisj (De Parisj Plein) yang dipisah oleh jalan Zieken Huis Straat (Jalan Rumah Sakit sekarang), yang rimbun dengan pepohonan Ki Hujan (de regen boom). Rumah Sakit diresmikan oleh Gubernur Jendral Dirk Fork (1921-1926) dan disaksikan oleh Bupati Garut R.A.A Soeria Karta Legawa (1915-1929) pada bulan Maret 1922. Saat menjalankan tugasnya itu, ia terkena pula penyakit pes sampai akhirnya meninggal dunia pada tanggal 11 Mei 1930. Ketika R.A.A Soeria Karta Legawa meninggal dunia pada hari Senin tanggal 2 Desember 1929, dan diganti oleh Wedana Cipeujeuh Tumenggung Moch, Moesa Soeria Karta Legawa baru 4 bulan memimpin, kira-kira bulan Maret 1930, ditatar Garut sedang berjangkit wabah penyakit pes yang diakibatkan oleh bakteri pes. Pes adalah suatu penyakit yang disebabakan oleh infeksi bakteri bernama Yersinia Pestis. Penyakit ini dikenal juga dengan istilah wabah hitam (black death). Terhitung banyak korban berjatuhan meninggal dunia, ribuan warga desa menderita karena wabah itu. Penyebabnya adalah banyaknya sarang tikus di rumah-rumah warga di kampong, yang terbuat dari dinding anyaman bambu (bilik) dengan lantai tanah dan atap dari ijuk, tempat yang cocok untuk tikus bersarang. Besarnya dampak wabah pes membuat pemerintah Hindia Belanda menyatakan tatar Garut sebagai daerah yang dalam keadaan “bencana nasional”. Nama Rumah Sakit Umum dr.Slamet diambil dari nama dokter yang ikjut berjuang memberantas wabah pes. Dr.Slamet Atmosoediro selaku kepala RSU, ditugaskan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai ketua tim pemberantas penyakit pes. Tak lama kemudian Mantri Kesehatan Mas Iyas yang ergabung dalam tim pemberantas pes itu, juga tersernag penyakit yang sama dan meninggal dunia. Mulai saat itu pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan aturan tentang pendirian bangunan(woning) yang harus mendapatkan ijin dari Mantri Bangunan, seperti dinding harus terbuat sekurang-kurangnya setengah tembok dan bilik , lantai harus menggunakan papan yang berjarak kira-kira sebatas lutut orang dewasa dari tanah (struktur panggun), juga atap ijuk diganti genteng yang disediakan langsung dari pabriknya di Kampung Lio. Biaya pembangunan dibantu oleh pemerintah Hindia Belanda malah untuk yang punya rencana perbaikan rumahnya dapat dibantu dengan pinjaman dari bank, asal sesuai dengan syarat-syarat yamg ditentukan Mantri Pembangunan. Dr. Slamet Atmosoediro, dari tahun 1927 ia ditugaskan di Zieken Huis Garut untuk memberantas wabah pes, yang tragisnya menulari pula sang dokter, sampai akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 1930.(Sumber:KITLV). 

Setelah itu Kepala Rs Garut dilanjutkan oleh dr.H.R Parjono Soerio Dipoero, pindahan dari RS Tasikmalaya. Ia menjabat kepala RSU Garut dari tahun 1935 sampai 1945. Untuk mengingat jasaaya, nama dr. Slamet Atmosoediro dijadikan nama RSU Garut, hingga dikenal sebagai RSU dr.slamet hingga sekarang, yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 51/Men.kes/SK II /79 tahun 1979. 

B. Visi RSUD dr. Slamet Garut

RSUD dr Slamet menjadi kebanggaan masyarakat Garut yang dipercaya aman, nyaman, dan terjangkau”

C. Misi RSUD dr. Slamet Garut


  • Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau dengan menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa memperhatikan fungsi sosial
  • Peningkatan dan optimalisasi sarana dan prasarana Rumah Sakit.
  • Membangun kemitraan dengan lembaga lainnya dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam menunjang program pemerintahan Kabupaten Garut.
  • Meningkatkan profesionalisme dan keramahan pegawai RSUD dr. Slamet Garut

D. Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium RSUD dr. Slamet Garut



E. Kegiatan Pelayanan Di Rumah Sakit RSUD dr. Slamet Garut

Pelayanan yang dilakukan di rumah sakit meliputi :

1. Laboratorium

Adapun beberapa pemeriksaan yang tersedia di Laboratorium RSUD dr. Slamet melayani beberapa pemeriksaan diantaranya sebagai berikut :

Jenis Pemeriksaan Hematologi
  • Hemoglobin
  • Laju Endap Darah
  • Trombosit
  • Hitung Jenis Leukosit
  • Leukosit
  • Morfologi Darah Tepi
  • Eritrosit
  • Waktu Pendarahan
  • Hematokrit
  • Malaria
Jenis Pemeriksaan Urine
  • Makroskopik Urine
  • Glukosa Urine
  • Sedimen Urine
  • Protein Urine
  • Protein Esbach
  • Bilirubin
  • Urobilin
  • Tes Kehamilan

Jenis Pemeriksaan Feses
  • Feses Rutin
  • Lemak
  • Darah Samar
  • Sisa Pencernaan

Jenis Pemeriksaan Kimia Klinik
  • Protein total
  • Albumin/globulin
  • Bilirubin total
  • Bilirubin direk
  • GPT (ALT)
  • GOT (AST)
  • Gamma GT
  • Alkali
  • Fotase asam
  • Glukosa puasa
  • Glukosa 2 jam PP
  • Kolestrol total
  • Trigliserida
  • Kolestrol HDL
  • Kolestrol LDL
  • LDH
  • CK / CPK
  • Ureum (BUN)
  • Asam Urat
  • Natrium
  • Kalium
  • Kalsium
  • Amilase
  • Lipase
Jenis pemeriksaan LSC / TRASUNDAT / EKSUDAT
  • Protein
  • Glukosa
  • Nonne / Pandy
  • Rivatta
  • Jumlah Sel
Jenis Pemeriksaan Imunologi
  • HbsAg
  • Anti Hb3
  • Anti Dengue IgG
  • Anti Dengue IgM
  • VDRL
  • TPHA
  • Widal
  • CRP kualitatif
  • ASO (ASTO)
  • Faktor reumatoid
  • Anti-38-kD IgG (TB)
  • Anti-LAM IgM
  • Anti PGL – 1 IgM (Liepra)
  • Helicobaster pylon IgG
  • Anti Amuba (Seramoeba)
Jenis Pemeriksaan lain
  • Analisis sperma
  • Analisis Batu Ginjal
  • Pap’s smear
Jenis Pemeriksaan kimia
  • Anti Toxoplasma IgG
  • Anti Toxoplasma IgM
  • Anti Rubella IgG
  • Anti Rubella IgM
  • Anti CMV total
  • Anti CMV IgM
  • Anti HSV IgG
  • Anti HSV IgM
Jenis Pemeriksaan Mikrobiologi
  • Preparat Langsung
  • Pewarnaan Gram
  • Kultur, hitung kuman Resistensi
  • Pewarnaan BTA
  • Urine
  • Sputum

Pelayanan Kesehatan di RSUD dr. Slamet Garut dibagi ke dalam jenis Pelayanan Medis, Pelayanan Medis lainnya dan Pelayanan Penunjang Medis. 

Pelayanan medis terdiri dari instalasi rawat jalan dan instalasi gawat darurat serta rawat inap. Pelayanan rawat jalan dan instalasi gawat darurat terdiri dari. 

2. Pelayanan Rawat Jalan
  • Instalasi Gawat Darurat
  • Poliklinik atau Rawat Jalan
  1. Klinik Spesialis Penyakit Dalam
  2. Klinik Spesialis Bedah
  3. Klinik Spesialis Anak
  4. Klinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan
  5. Klinik Spesialis THT
  6. Klinik Spesialis Mata
  7. Klinik Spesialis Kulit dan Kelamin
  8. Klinik Spesialis Syaraf
  9. Klinik Gigi dan Mulut
  10. Klinik Spesialis Orthopedi
  11. Klinik Spesialis Jantung
  12. Klinik Gizi
  13. Klinik Keluarga Berencana
  14. Klinik Tumbuh Kembang Anak
  15. Klinik Jiwa
  16. Klinik Psikologi
  17. Klinik VIP (Intan) 
3. Pelayanan Rawat Inap
    Di rumah sakit terdiri dari beberapa pelayanan ruangan rawat inap yang terdiri dari :

1) Rawat inap penyakit dalam terdiri dari ruangan :

a) Mutiara Atas

b) Mutiara Bawah

c) Agate Bawah

d) Agate Atas

e) Zamrud

f) Zade 


2) Rawat inap bedah terdiri dari ruangan :

a) Marjan Atas

b) Marjan Bawah 


3) Rawat inap Kebidanan dan kandungan terdiri dari ruangan :

a) Perinatologi 


4) Rawat inap kesehatan anak terdiri dari ruangan :

a) Aster

b) Mirah

c) Nusa Indah Atas

d) Nusa Indah Bawah 


5) Rawat inap intensif terdiri dari ruangan :

a) ICU

b) IGD 


6) Rawat inap umum terdiri dari ruangan :

a) Intan

b) Permata

c) Puspa Utama


4. Pelayanan Medis Lainnya :

1) Instalasi Bedah Sentral dengan 3 buah kamar operasi

2) Intstalasi Rehabilitasi Medik

3) General Medical Check Up

4) Instalasi Hemodialisa atau cuci darah3eyijythugyd1qeeff

5) Instalasi Intensive Care Unit (ICU)


5. Pelayanan Penunjang Medik

1) Instalasi Laboratorium Patologi Klinik

2) Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi

3) Instalasi Radio Diagnostik atau Diagnostik Elektromagnetik seperti :

a) Rontgent

b) Ultrasonografi (USG)

c) Elektrokardiografi (EKG)

d) Elektro Encephalografi (EEG)

e) Renograf

f) Endoscopy

g) Audiometri

h) Tread Mill

4) Instalasi Farmasi

5) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

6) Instalasi Gizi

7) Instalasi CSSD

8) Instalasi Sanitasi dan Pengolahan Air Limbah

9) Instalasi Kedokteran Forensik

Profil Laboratorium Klinik Kimia Farma Garut


PROFIL LABORATORIUM KLINIK KIMIA FARMA CABANG GARUT


A. Latar Belakang

Laboratorium klinik merupakan tempat melakukan berbagai macam pemeriksaan menggunakan spesimen medis (bahan) dari tubuh pasien untuk mendapat informasi kesehatannya baik secara kualitatif atau kuantitatif. Pemeriksaan di laboratorium klinik atau laboratorium medis dibagi menjadi beberapa bagian, seperti : hematologi, kimia klinik, urine (air kencing), imunoserologi, sputum (dahak), dan feses.

Laboratorium klinik kimia farma merupakan salah satu cabang dari PT. Kimia Farma Diagnostika memiliki 34 cabang di berbagai wilayah,yaitu di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan, Bali, dan sulawesi. Laboratorium ini merupakan salah satu tempat pelayanan masyarakat untuk mengakses kesehatan setiap individu yang di rujuk dari dokter, Rumah sakit, atau tanpa rujukan/APS (atas permintaan sendiri) Laboratorium Klinik Kimia Farma cabang Garut berdiri sejak 21 Juli 2007 yang beralamat di jalan Papandayan NO.13 (apotek wira prima) kemudian pindah dan bergabung dengan apotek Kimia Farma 377 pada tanggal 24 Desember 2010 di jalan Cimanuk NO.11 A Garut, dan pindah lagi ke gedung sebelahnya pada tanggal 09 Mei 2016 di Jalan Kabupaten Kelurahan Paminggir Garut

B. Letak Laboratorium

Laboratorium Klinik Kimia Farma terletak di bagian belakang Apotek Kimia Farma belokan jalan Kabupaten. Ruangan di Laboratorium Kimia Farma di bagi menjadi 5, diantaranya sebagai berikut.

1. Ruang pegawai.

2. Ruang administrasi.

3. Ruang pengambilan darah.

4. Ruang laboratorium.

5. Ruang radiologi.

C. Fasilitas Laboratorium

Fasilitas yang ada di Laboratorium cukup lengkap dan menggunakan alat canggih, diantaranya sebagai berikut.

1. Komputer

2. Telepon

3. Lemari

4. Printer

5. Pendingin ruangan (AC)

6. Vasilitas udara

7. Rak alat tulis

8. Kursi

9. Wastafel

10. Meja penelitian

11. Mikroskop

12. Centrifuge

13. Lampu

14. Kulkas reagen

15. Daftar prosedur kerja

16. Kalender

17. Jam dinding

18. Alat uji hematologi

19. Alat uji kimia klinik

20. Alat uji urinalisa

21. Alat uji elektrolik

22. Alat uji HBA1C

23. Alat uji troponin

24. Alat uji LED

25. Tempat sampah

D. Visi Laboratorium Klinik Kimia Farma

Visi adalah tujuan yang harus di capai, baik itu dari seorang individu, kelompok, perusahaan, institusi, dan lain lain. Visi dari Laboratorium Klinik Kimia Farma adalah sebagai berikut.

Menjadi jaringan Pelayanan Laboratorium Klinik Terbaik indonesia untuk mendukung kehidupan yang lebih sehat.

E. Misi Laboratorium Kimia Farma

Misi adalah cara bagaimana sebuah visi atau tujuan dari perusahaan bisa terwujud. Misi dari Laboratorium Klinik Kimia Farma adalah sebagai berikut.
  1. Menghasilkan pertumbuhan nilai perusahaan melalui perkembangan nilai bisnis layanan laboratorium klinik sesuai dengan kebutuhan pasar dan di dukung oleh teknologi, SDM dan prinsip Good Laboratory Practice.
  2. Menghasilkan pertumbuhan nilai perusahaan dengan mewujudkan kelengkapan layanan kesehatan yang terintegritas (one stop health care solution).

F. Kebijakan Mutu Laboratorium Klinik Kimia Farma

  1. Mengembangkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 secara berkelanjutan guna memenuhi persyaratan yang di tetapkan oleh pelanggan dan peraturan perundangan yang berlaku.
  2. Memberikan pelayanan yang berkualitas, tepat waktu, pelayanan yang prima dengan harga kompetitif untuk mencapai kepuasan pelanggan.
  3. Menyidiakan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia.

G. Alur Pelayanan Laboratorium Klinik Kimia Farma

Alur pelayanan klinik kimia farma dimulai dari pasien datang. Lalu pengambilan nomor antrian, pendaftaran dan administrasi, pengambilan sampel (sampling), pemeriksaan sampel, dan pemeriksaan hasil.